KBR, Kupang - Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dinilai belum siap menghadapi Pasar Bebas Asean 2015 mendatang.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan NTT, Bruno Kupok beralasan, para pelaku UKM masih membutuhkan waktu untuk bisa bersaing dalam era itu. Ia mengaku, kondisi ini menjadi tantangan para pemangku kepentingan.
"Ini yang menjadi tantangan kita. Tapi yang jelas kita sudah coba untuk dorong, kita perlu kerja keras lagi ke depan dalam menghadapinya.Selama ini sesuai dengan tugas kita, kita beri bimbingan, pelatihan, kita memasarkan hasil produksinya kalau khusus untuk UKM,” kata Bruno Kupok di Kupang, Sabtu (27/9).
Bruno menegaskan, perlu ada peningkatan pelatihan dan kerja sama seluruh pemangku kepentigan untuk mempersiapkan diri menghadapi Pasar Bebas Asean itu.
Ia menambahkan, selama ini pembinaan terhadap kelompok UKM sudah dilakukan sejak beberapa tahun silam. Pembinaan juga dilakukan oleh dinas lain, seperti koperasi, pariwisata, pertanian, peternakan, perikanan dan kelautan. Pembinaan dari Dinas Perindag, kata Bruno Kupok, lebih diarahkan agar UKM bisa diekspor ke luar NTT di dalam negeri atau ke negeri.
Editor: Anto Sidharta
Pelaku UKM di NTT Belum Siap Hadapi Pasar Bebas Asean 2015
Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dinilai belum siap menghadapi Pasar Bebas Asean 2015 mendatang.

NUSANTARA
Sabtu, 27 Sep 2014 11:33 WIB


Pelaku UKM di NTT, Pasar Bebas Asean 2015
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai