KBR, Rembang – Kalangan masyarakat di KabupatenRembang, Jawa Tengah, mendorong adanya pasangan calon perseorangan atau calon independen dalam pemilihan bupati dan wakil bupati yang akan berlangsung tahun depan.
Syaiku Rosyidi, dosen STIE YPPI Rembang, menilai dalam memilih calon pemimpin, masyarakat tidak memandang partai politik pengusung, tetapi justru lebih dominan kualitas figur calon.
“Demokrasi harus selalu ada penyeimbang. Saya pikir calon independen tetap diperlukan, karena tidak semua bisa terwakili oleh partai politik,” jelasnya.
Hal senada diungkapkan Edy Haryanto, seorang pengacara asal Lasem, Rembang. Meski tidak ada dukungan politis dari DPRD, masyarakat pasti siap memback up, asalkan mempunyai program yang bagus.
“Meskipun di DPRD tidak ada perwakilan dari calon independen, semua dari partai politik. Tapi menurut saya seorang kepala daerah yang kebijakannya pro rakyat dan sekarang pilihan masyarakat lebih condong pada figur calon, bukan karena partai politik,” ungkap Edi.
Syaiku dan Edi Haryanto menolak wacana kepala daerah dipilih anggota DPRD. Keduanya menganggap sebuah kemunduran demokrasi dan mengkhianati hak rakyat.
Editor: Antonius Eko