Bagikan:

Keterampilan Membatik Masuk Kurikulum Sekolah di Bogor

Guna melestarikan keterampilan membatik di tingkat sekolah, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, mulai memasukan pelajaran membatik dalam kurikulum pendidikan mulai tahun ini. Sejumlah sekolah pun mulai gencar melakukan sosialisasi kepada siswanya

NUSANTARA

Senin, 01 Sep 2014 15:48 WIB

Keterampilan Membatik Masuk Kurikulum Sekolah di Bogor

Keterampilan Membatik, Kurikulum Sekolah di Bogor

KBR, Bogor – Guna melestarikan keterampilan membatik di tingkat sekolah, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, mulai memasukan pelajaran membatik dalam kurikulum pendidikan mulai tahun ini. Sejumlah sekolah pun mulai gencar melakukan sosialisasi kepada siswanya untuk mulai mempelajari keterampilan membatik, terutama batik khas Bogor.
 
Menurut Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, keterampilan membatik saat ini baru di siapkan untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP). Nantinya, setiap sekolah akan melakukan hal yang sama agar keterampilan membatik khas Bogor bisa sedikit tenar di kalangan pelajar.

Selain itu, kata Bima, Pemkot Bogor juga berencana agar batik yang dikenakan siswa adalah batik khas Bogor. Begitu juga dengan pegawai pemkotnya.
 
“Jadi saya sudah sampaikan kepada ibu kadis (Kepada Dinas Pendidikan, red), jadi nanti agar batik yang dikenakan itu berasal dari Bogor. Batik yang dikenakan juga oleh pegawai Pemkot nanti, itu batik yang berasal dari para perajin batik yang sudah mulai banyak di Kota Bogor,” katanya saat acara Batik Goes to School di SMP Negeri 6 Kota Bogor, Senin (1/9)
 
Bima menambahkan, keterampilan membatik sendiri bukan hanya komoditas industri, tetapi ada proses yang bisa dipelajari oleh siswa. Para siswa diajarkan fokus, dan konsentrasi dalam mempelajari batik.

“Selain itu ada nilai-nilai yang bisa dipelajari dari gambar yang mereka lukis di dalam batik itu sendiri,” pungkasnya.
 
Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending