KBR, Banyuwangi- Petani jeruk di Kecamatan Tegalsari Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur sejak sepekan kesulitan air akibat kemarau panjang. Salah satu petani Supriyadi mengatakan, dirinya terpaksa membuat sumur bor untuk menyiram tanaman jeruknya. (Baca: Banyuwangi Siaga Darurat Kekeringan)
Supriyadi mengaku butuh waktu 10 jam untuk menyiram satu hektare tanaman jeruk. Sehingga untuk dua hektar tanaman jeruknya membutuhkan waktu dua hari. Kondisi ini dikhawatirkan merusak tanaman jeruk.
“Karena musim kamarau air tidak mencukupi terpaksa disiram. Lihat kondisi ada panas ya terus dua minggu sekali, kalau ada kiriman hujan ya tidak begitu menyiram. Debid air kurang mencukupi karena air yang mengalir untuk jatah petani ya tgidak mencukupi karena dibagi- bagi pada musim kemarau jadi tgerpaksa ya pake pompa. Rata- rata mayoritas irigasinya kalau tidak mencukupi ya sedot,”kata Supriyadi (13/9).
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur memberlakukan siaga darurat bencana kekeringan di daerahnya. Siaga darurat diberlakukan hingga akhir bulan September mendatang.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi Kusiadi mengatakan, langkah ini dilakukan karena sekitar 48 desa di lima kecamatan di Banyuwangi terancam kekeringan. kata dia, dari 48 desa itu sebagian wilayah di 29 desa masyarakat mulai kesulitan air.
(Editor: Nanda Hidayat)
Kemarau, Petani Jeruk di Banyuwangi Kesulitan Air
KBR, Banyuwangi- Petani jeruk di Kecamatan Tegalsari Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur sejak sepekan kesulitan air akibat kemarau panjang.

NUSANTARA
Sabtu, 13 Sep 2014 14:27 WIB


kemarau, banyuwangi, petani jeruk, kekeringan
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai