Bagikan:

Kekeringan di Jombang Diperparah dengan Rusaknya Waduk Godang

Memasuki kemarau panjang, ribuan hektar areal persawahan di Dua Kecamatan di Jombang, Jawa Timur, terancam kekeringan. Lahan pertanian itu membentang di Kecamatan Kabuh dan Ploso.

NUSANTARA

Selasa, 16 Sep 2014 13:41 WIB

Author

Muji Lestari

Kekeringan di Jombang Diperparah dengan Rusaknya Waduk Godang

kekeringan, jombang

KBR, Jombang – Memasuki kemarau panjang, ribuan hektar areal persawahan di Dua Kecamatan di Jombang, Jawa Timur, terancam kekeringan. Lahan pertanian itu membentang di Kecamatan Kabuh dan Ploso. 


Penyebabnya karena Waduk Godang yang berada di Kecamatan Kabuh, mengalami kebocoran sehingga tidak bisa berfungsi. Waduk tak mampu menyimpan air dengan volume yang banyak untuk waktu yang lama. 

 

Penjaga Waduk Gondang, Siman mengatakan, rusaknya struktur bangunan waduk Gondang sudah terjadi selama dua tahun terakhir. padahal, waduk itu merupakan satu-satunya yang diandalkan petani di Kecamatan Kabuh dan Ploso untuk mengairi sawahnya. 


“waduk ini mengairi Kecamatan Ploso dan Kabuh. karena bocor dan rembesanya itu, bangunannya itu rekat-retak. Jadi airnya nggak bisa tenang, sudah dua tahun ini.” Kata Siman.


Menurut Siman, kondisi itu semain parah saat memasuki musim kemarau karena volume air semakin menyusut. Dalam satu bulan terakhir, kedalamanya air yang bercampur lumpur hanya mencapai 20 setimeter. Sebaliknya, saat musim penghujan, waduk tak mampu membendung curahan air hujan hingga meluap dan membanjiri sawah di sekitar waduk.


Kata Siman, Rusaknya bangunan waduk Gondang sudah sering dilaporkan ke pemerintah setempat, namun hingga saat ini belum juga ada perbaikan. Para petani yang memilik lahan sulit dijangkau aliran irigasi dari Waduk Gondang hanya bisa pasrah dengan kondisi itu. Karena khawatir merugi, mereka terpaksa memilih tanaman yang tak membutuhkan banyak air, seperti Jagung, tembakau dan kedelai. 


Editor: Antonius Eko 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending