Bagikan:

Kapolda Aceh: 42 Personel Polisi

Sebanyak 42 anggota polisi di Kepolisian Daerah Aceh dipecat dari jabatannya diakibatkan kecanduan narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba), jenis shabu-shabu. Mereka, dinyatakan posistif mengkonsumsi barang haram seusai hasil tes urine yang dikelua

NUSANTARA

Kamis, 18 Sep 2014 17:49 WIB

Kapolda Aceh: 42 Personel Polisi

42 Personel Polisi, narkoba, aceh

KBR, Lhokseumawe – Sebanyak 42 anggota polisi di Kepolisian Daerah  Aceh dipecat dari jabatannya diakibatkan kecanduan narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba), jenis shabu-shabu. Mereka, dinyatakan posistif mengkonsumsi barang haram seusai hasil tes urine yang dikeluarkan oleh tim medis.  

Kepala Polisi Daerah (Kapolda) Aceh, Husein Hamidi mengatakan, pihaknya terpaksa memecat personel tersebut karena sudah melanggar aturan kedisiplinan. Bahkan, hampir sebagian besar diantaranya itu memiliki catatan buruk atau bermalas-malasan dalam bekerja.

”Menggunakan narkoba jadi malas bertugas, malas masuk, mungkin ribut dengan keluarganya. Jadi, tenaga pun tak bisa digunakan, sehingga diberhentikan. Terlibat sebagai bandar belum, rata-rata terlibat sebagai pengguna,” tegas Husein kepada Portalkbr usai Silahturrahmi dengan Muspida plus Kabupaten Aceh Utara, Kamis (18/9).

Ia menjelaskan, berdasarkan data sejak Januari hingga September 2014, tercatat 700 personel Polda Aceh positif narkoba. Semuanya harus menjalani pemusatan pemulihan ketergantungan narkoba di Sekolah Polisi Negara (SPN) Seulawah, Kabupaten Aceh Besar.

”Dari 700 itu 42 langsung dibebastugaskan dari intitusi Polri, karena sudah tak bisa dibina lagi alias hang (eror, red.). Dan, sisanya Alhamdulilah banyak yang sudah pulih, bisa berkarir lagi mengabdikan jiwa raganya kepada bangsa dan negara,” terang Kapolda.

Ia menambahkan, hasil pemeriksaan terhadap polisi yang terjerat narkoba itu masih dalam status sebagai pengguna. Mereka belum menjadi bandar narkoba.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending