KBR. Mataram - Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Nusa Tenggara Barat (NTB), Sriyono membantah penangkapan enam orang terduga teroris di Kabupaten Bima oleh oleh tim densus 88 ada kaitannya dengan ditembaknya tiga anggota polisi di sana.
Sriyono mengatakan, mereka ditangkap karena diduga ada hubungan dengan teroris di Poso, yang merupakan jaringan dan anggota kelompok Santoso. Dari enam orang ditangkap, tiga orang di antaranya menjadi target tim densus 88 di Poso.
Sriyono enggan menyebutkan keberadaan jenazah satu terduga teroris yang ditembak mati di Desa Oo, Kabupaten Dompu.
Menurut dia, tokoh agama dan masyarakat lain di NTB berwenang menjaga jangan sampai ada lagi warga yang tergabung kedalam kelompok tersebut. Sriyono sendiri berjanji akan mengupayakan dan meminta kepada Mabes Polri, agar proses otopsi terhadap jenazah teroris yang ditembak mati, bisa berlangsung di NTB, supaya bisa cepat dikembalikan ke keluarganya dan dimakamkan sesuai adat istiadat dan agama yang bersangkutan.
Editor: Antonius Eko