Bagikan:

Ini Kendala Pendaftaran Tes CPNS di NTB

Banyak kendala yang dihadapi oleh para pendaftar tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun ini dengan menggunakan sistem online.

NUSANTARA

Kamis, 25 Sep 2014 14:20 WIB

Ini Kendala Pendaftaran Tes CPNS di NTB

Tes CPNS di NTB

KBR, Mataram - Banyak kendala yang dihadapi oleh para pendaftar tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun ini dengan menggunakan sistem online.

Salah satu kendala yang dihadapi oleh para pendaftar yaitu Nomor Induk Kepedudukan (NIK) yang dimasukkan tidak bisa dibaca oleh sistem. Dengan kendala yang dihadapi, Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Mataram meminta permasalahan tersebut segera dilaporkan.
 
Kepala BKD Kota Mataram Dewi Mariana Ariani mengaku sudah diinformasikan soal kendala itu oleh koordinator penerimaan CPNS. Pemerintah provinsi NTB diharapkan memberikan solusi untuk mempermudah para pendaftar.

“Keluhannya, ada yang sudah dia masuk di pansel tapi tidak bisa print out (mencetak, red.). Kalau yang NIK yang dimasukkan terus dibilang sudah mendaftar, tolong datang saja ke BKD. Nanti kami akan mendata dan kami laporkan ke pansel. Tapi ada juga yang sudah masuk NIK tapi tidak bisa print out itu yang saya minta langsung ke SSCN (Sistem Seleksi CPNS Nasional, red.),” kata Dewi Mariana Ariani kepada Portalkbr, Kamis (25/9).

BKD Kota Mataram, kata dia, sudah berkoordinasi dengan pemerintah pusat, namun belum ada jawaban. Pasalnya BKD Kota Mataram berada pada urutan ke 1.065 daerah yang melaporkan pendaftaran tes CPNS.
 
Dewi juga menerangkan, pendaftaran tes CPNS tidak bisa menggunakan KTP manual, sehingga BKD Kota Mataram menyarankan agar para pendaftar membuat surat keterangan KTP Elektronik pada dinas terkait.
 
Berdasarkan data yang sudah dihimpun, jumlah pendaftar tes CPNS untuk wilayah Kota Mataram melalui online sudah lebih dari 800 pelamar.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending