KBR, Bogor - Kota Bogor, Jawa Barat, hingga kini masih krisis lahan untuk Ruang Terbuka Hijau (RTH). Ini membuat Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor dalam waktu dekat akan membenahi lahan publik yang dihuni oleh penghuni liar (squatter area) untuk dijadikan taman atau lahan RTH.
Menurut Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Bogor, Irwan Rianto, pihaknya juga berencana akan mendata seluruh lahan yang rawan bencana. Setelah didata, DKP akan membebaskan lahan itu untuk dijadikan taman.
"Kita harus berani juga menganggarkan untuk membeli lahan-lahan kritis. Lahan rawan bencana yang memang orang tidak boleh tinggal di situ. Udah kita beli dan bebaskan saja lahan itu. Nantinya kita jadikan taman atau hutan kota," katanya saat ditemui Portalkbr di Balai Kota Bogor, Selasa (30/9)
Irwan menerangkan, untuk relokasi warga, pihaknya meminta warga untuk mau menempati rumah susun (rusun) yang sudah dipersiapkan.
"Kita bisa gunakan Rusunawa kan untuk relokasinya. Yang penting mereka tidak tinggal lagi di daerah rawan," jelasnya.
Saat ini, lanjut Irwan, pihaknya mulai mendata lokasi-lokasi lahan liar dan rawan bencana itu.
"Kita juga berkoordinasi dengan Dinas Wasbangkim (Dinas Pengawasan dan Permukiman,red.) dan kelurahan di wilayah setempat, untuk melakukan sosialisasi dan pendataan," pungkasnya.
Editor: Anto Sidharta
Ini Cara Pemkot Bogor Tambah Ruang Terbuka Hijau
Kota Bogor, Jawa Barat, hingga kini masih krisis lahan untuk Ruang Terbuka Hijau (RTH). Ini membuat Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor dalam waktu dekat akan membenahi lahan publik yang dihuni oleh penghuni liar (squatter area) untuk dijadikan taman atau laha

NUSANTARA
Selasa, 30 Sep 2014 14:40 WIB


Pemkot Bogor, Ruang Terbuka Hijau
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai