Bagikan:

Hari Tani, Mahasiswa Fakultas Pertanian Tuntut Ini ke Pemerintah

Lima puluhan mahasiswa Fakultas Pertanian berbagai perguruan tinggi di Surakarta, Jawa Tengah, menggelar aksi unjuk rasa memperingati Hari Tani yang jatuh hari ini, 24 September.

NUSANTARA

Rabu, 24 Sep 2014 15:50 WIB

Hari Tani, Mahasiswa Fakultas Pertanian  Tuntut Ini ke Pemerintah

Fakultas Pertanian, hari tani

KBR, Surakarta – Lima puluhan mahasiswa Fakultas Pertanian berbagai perguruan tinggi di Surakarta, Jawa Tengah, menggelar aksi unjuk rasa memperingati Hari Tani yang jatuh hari ini, 24 September.

Mereka mendesak Pemerintah Pusat serius dalam melindungi kepentingan petani. Menurut Juru bicara aksi, Riski Khairul, perlindungan tersebut antara lain menolak alih fungsi lahan pertanian.

“Tingkatkan subsidi dari pemerintah untuk para petani. Jaminan ketersediaan pupuk, irigasi, dan benih. Hentikan alih fungsi lahan, dan buat perda di masing-masing wilayah untuk perlindungan lahan pertanian, permudah para petani dalam sistem permodalan dengan cara kemitraan,” ujar Riski yang kini masih tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret (UNS) Kota Surakarta ini, Rabu (24/9).

Selain itu, kata dia, pemerintah juga harus menolak produk pangan impor yang kini membanjiri pasaran.

“Yang paling penting proteksi produk pangan dalam negeri, kebijakan proteksi produk pertanian, jangan sampai ada produk pangan impor mendominasi pasar dan mendorong perguruan tinggi, untuk menggencarkan aplikasi teknologi dan riset pertanian,” ujar Riski.

Dalam aksi itu, mereka mendatangi Pemkot Surakarta di Kompleks Balaikota Surakarta. Namun mereka gagal bertemu dengan wali kota maupun wakil walikota yang tidak berada i tempat. Sementara, sekretaris daerah (sekda) sedang menunaikan ibadah haji. Karenanya, usai berorasi di halaman Balaikota Surakarta, para mahasiswa tersebut membubarkan diri.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending