Bagikan:

Hama Kupu-Kupu Ancam Panen Padi di Lhokseumawe

Sebanyak 500 hektare areal tanaman padi yang tersebar di 19 kecamatan wilayah Kabupaten Aceh Utara, digasak hama penggerek batang. Gangguan hama itu diprediksi akan bertambah parah dengan ancaman gagal panen.

NUSANTARA

Kamis, 18 Sep 2014 11:29 WIB

Hama Kupu-Kupu Ancam Panen Padi di Lhokseumawe

Hama Kupu-Kupu, Padi di Lhokseumawe

KBR, Lhokseumawe – Sebanyak 500 hektare areal tanaman padi yang tersebar di 19 kecamatan wilayah Kabupaten Aceh Utara, hingga hari ini (18/9) digasak hama penggerek batang. Gangguan hama itu diprediksi akan bertambah parah dengan ancaman gagal panen.

Menurut Koordinator Pengamat Hama Penyakit (PHP), Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Aceh Utara, Muhammad Chalid, hama tersebut berasal dari serangan kupu-kupu putih yang berkembang biak dipersawahan.

”Mudah menyerang, karena penggerek batang tidak mengenal varietas. Dari pertama kupu-kupu bertelor dipelepah daun 50-100 butir, begitu menetas langsung menggerek pada tanaman padi. Kupu-kupu yang berkeliaran di malam hari, bertelor dan berkembang biak di tanaman padi. Bertelor dipelepah padi, dan setelah menetas ulatnya menggerek di tanaman, ” jelas Chalid kepada Portalkbr di Lhokseumawe.

Ia menjelaskan, rata-rata tanaman padi yang terkena serangan penggerek batang sudah menjelang masa panen. Ini membuat petani rawan merugi.

Menurut Chalid, gangguan hama itu untuk ditanggulangi karena populasi pengembiakannya yang begitu tinggi. Salah-satu upaya yang dapat dilakukan masyarakat tani hanya dengan cara membersihkan secara menyeluruh di matang sawah. Termasuk membasmi telur yang melekat dipelepah padi menguning.

Selain itu, petani diimbau untuk secara rutin melakukan penyemprotan. Bahkan, diperlukan pemasangan lampu di sawah yang bertujuan menghalau atau menagkap hama kupu-kupu putih yang marak berkeliaran di malam hari.

Berbagai kecamatan yang terkena hama ini diantaranya Kecamatan Seunuddon, Langkahan, Tanah Jambo Aye, Baktiya Barat, Baktiya, Lhoksukon, dan sekitar lainnya.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending