Bagikan:

Hama Bikin Pusing Petani Kentang di Ende

Petani kentang di Kecamatan Kelimutu Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur, mengaku kesulitan dalam memberantas hama di lahan mereka. Ratusan hektar tanaman kentang mereka mati saat tanaman berusia satu bulan.

NUSANTARA

Senin, 01 Sep 2014 10:42 WIB

Author

Silver Sega

Hama Bikin Pusing Petani Kentang di Ende

Hama, Petani di Ende

KBR, Jakarta – Petani kentang di Kecamatan Kelimutu Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur, mengaku kesulitan dalam memberantas hama di lahan mereka. Ratusan hektar tanaman kentang mereka mati saat tanaman berusia satu bulan.

Seorang petani di Kecamatan Kelimutu, Aloysius Ngada  meminta pemerintah daerah khususnya dari Dinas Pertanian Ende meneliti hama kentang tersebut.

"Semoga pemerintah memperhatikan kami, mungkin karena panennya gagal, pemerintah segera ini. Bila perlu turunkan tim peneliti untuk meneliti tanaman ini. Karena ini hasil komoditas utamanya untuk di Moni, tanaman kentang ini,” ujar Aloysius Ngada  ketika dihubungi Portalkbr, Senin (1/9).

Ia menjelaskan, tanaman Kentang yang baru berusia satu bulan tiba-tiba layu, mengering dan mati.

"Awalnya, daun serta batangnya berminyak, kemudian dua tiga hari begitu, layu seperti tersiram air panas. Dalam satu minggu mati, daunnya langsung kering (saat kentang berumur) satu bulan. (Padahal) saat penanaman itu, tanamannya bagus. Umur sampai satu dua minggu itu masih bagus itu,” ujar Aloysius.

Ia menjelaskan, kentang di daerahnya, selain untuk kebutuhan di daerah sendiri, juga dikirim ke pasar-pasar sekitar Flores.

“Pembelinya itu bisa dari Bajawa, Manggarai, Maumere, Sampai Larantuka, Bahkan sampai Kupang," kata Aloysius Ngaga.

Ia menambahkan, hama yang menyerang tanaman kentang di musim kemarau adalah baru kali pertama. Awalnya hama ini menyerang tanaman kentang pada musim hujan. Cirinya, saat tanaman kentang berumur satu bulan, daun dan batang kentang layu dan beberapa hari kemudian tanaman kentang mati. Petugas Penyuluh Pertanian di Kecamatan Kelimutu, kata dia, juga tidak tahu penyebab matinya tanaman kentang tersebut.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending