KBR, Jakarta - DPRD Jawa Tengah menyoroti rendahnya pembangunan infrastruktur di bawah kepemimpinan Gubernur Ganjar Pranowo. Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah, Fikri Faqih mengatakan, pembangunan infrastruktur di Jawa Tengah baru sekitar 10% .
DPRD bakal mengevaluasi kepemimpinan Ganjar pda Januari 2015. Hasil evaluasi DPRD nantinya akan dicocokkan dengan hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan BPK.
"Kalau yang faktual tentang infrastruktur sebenarnya tidak terlalu banyak debat, karena ada beberapa kilometer jalan yang kita punya. Kemudian kita lihat berapa yang sudah terealisasi. Kalau kita lihat belum ada 10 persen,” kata Fikri Faqih kepada KBR (02/09).
Setahun sudah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Wakil Gubernur, Heru Sudjatmoko memimpin. DPRD Jawa Tengah mengkritik hasil capaian gubernur yang berasal dari PDI Perjuangan itu. Terutama capaian di bidang pembangunan, lelang jabatan dan gerakan anti korupsi di pemerintahan daerah Jawa Tengah.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengajukan anggaran Rp 2,1 triliun dalam RAPBD 2015 mendatang. Dia mengatakan, alokasi terbesar adalah untuk pembangunan infrastruktur, seperti perbaikan dan pembagunan jalan. Ia beralasan, selama ini, keluhan terbesar warga Jawa Tengah adalah rendahnya pembangunan infrastruktur.
"Kalau infrastruktur tadi memang betul, tapi harus sampai selesai tahun anggarannya. Teman-teman dari DPRD belum bisa menyetujui, saya hanya minta Rp 1,5 triliun saja dan kerusakannya banayak sekali. Sekarang saya mintanya Rp 2,1 triliun untuk 2015 dan sejak saya jadi gubenur paling tinggi terparah pengaduannya adalah jalan, kata Ganjar kepada KBR dalam Program Sarapan Pagi (09/02)
Selain itu, Ganjar Pranowo mengaku akan fokus dalam memberantas praktik korupsi dan gratifikasi di satu tahun pemerintahannya. Seperti memberantas calo saat tes CPNS dan korupsi di lingkungan Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap Samsat.
Editor: Antonius Eko