Bagikan:

Dana Habis, Pengedropan Air Bersih Korban Kekeringan Terhenti

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi Jawa Timur, menghentikan sementara pendistribusian air bersih ke wilayah terdampak kekeringan, sejak sepekan ini.

NUSANTARA

Selasa, 23 Sep 2014 11:40 WIB

Author

Hermawan

Dana Habis, Pengedropan Air Bersih Korban Kekeringan Terhenti

Dana Habis, Pengedropan Air bersih

KBR, Banyuwangi – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi Jawa Timur, menghentikan sementara pendistribusian air bersih ke wilayah terdampak kekeringan, sejak sepekan ini.

Menurut Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Banyuwangi, Eko Suprapto, berhentinya pengedropan air bersih ini  karena anggaran penangulangan bencana dari APBD Banyuwangi 2014 habis.

Kata Eko, BPBD Banyuwangi saat ini sedang mengajukan bantuan ke BNPB pusat melalui dana siap pakai. Sehingga pendisribusian air bersih ke daerah terdampak kekeringan masih menunggu bantuan dari BNPB Jakarta.

“Kita menunggu dana dari Jakarta kita sedang upayakan dalam minggu ini kalau SK (Surat Keputusan, red) bupati sudah terbit kita akan mintakan bantuan dari dana siap pakai BNPB dananya sudah disiapkan. Cuma kita regulasinya itu menunggu penetapan dari pemerintah daerah,” kata Eko Suprapto kepada Portalkbr, Selasa (23/9).

Hingga kini, kata Eko, belum ada kepastian soal waktu pengedropan air bersih untuk warga.

Sebelumnya, BPBD Banyuwangi merilis, ada 11 kecamatan di Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur, mengalami krisis air bersih. Daerah itu diantaranya Kecamatan Wongsorejo, Kalipuro, Muncar, Genteng, Srono, Tegaldlimo, Purwoharjo, Pesanggrahan, Bangorejo, Tegalsari, dan Gambiran.

Akibat dari kekeringan ini di Kecamatan Bangorejo mencari air bersih warga harus menempuh jarak tujuh kilometer ke sumber mata air. Sedangkan di Kecamatan Tegaldelimo warga harus menempuh jarak lima kilometer. Sehingga, Pemerintah Banyuwangi masih menetapkan daerahnya siaga darurat bencana kekeringan.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending