KBR, Nunukan – Bupati Nunukan, Kalimantan Utara, Basri mempertanyakan profesionalisme Pertamina dan PLN terkait rusaknya dua mesin kompresor milik pertamina yang membuat pasokan listrik di daerah itu terhenti.
Akibatnya, lebih dari 12 ribu pelanggan listrik di Nunukan terpaksa mendapat pemadaman secara bergilir selama 19 jam.
Basri mempertanyakan antisipasi Pertamina dan PLN terhadap rusaknya dua mesin kompresor milik pertamina.
“Kita tidak minta, kita beli. Saya mau tanya sampai dimana tingkat profesionalismenya. Kalau misalnya kompresor rusak ya ganti dong. Panggil ahlinya. Kalau Anda tidak sanggup, tinggalkan Nunukan dong. Karena masalah listrik ini menyangkut hidup orang banyak,” ujar Basri saat inspeksi mendadak (sidak) di Pusat Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Sebaung, Rabu (3/9)
Bupati menuding PLN dan Pertamina dinilai tidak bertanggung jawab dalam mengantisipasi krisis listrik di Kabupaten Nunukan. Rusaknya mesin kompresor Unit A milik Pertamina bulan Juni lalu membuat Kabupaten Nunukan gelap gulita. Sebab, mesin kompresor Unit B ikut rusak Senin lalu (1/9).
Editor: Anto Sidharta
Bupati Nunukan Kritik Cara Kerja Pertamina dan PLN
Bupati Nunukan, Kalimantan Utara, Basri mempertanyakan profesionalisme Pertamina dan PLN terkait rusaknya dua mesin kompresor milik pertamina yang membuat pasokan listrik di daerah itu terhenti.

NUSANTARA
Kamis, 04 Sep 2014 11:28 WIB

Bupati Nunukan, Pertamina dan PLN
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai