Bagikan:

Buku Sekolah Bernuansa SARA, Warga Solo Lapor ke Komnas HAM

Seorang warga kota Surakarta, Muhsin Al Jufri, melalui kuasa hukumnya dari LBH Mega Bintang, Arif Sahudi, melaporkan temuan buku berisi materi bernuansa Suku Agama Ras dan Antar Golongan (SARA) di sebuah buku sekolah untuk SMP/ MTs kelas 9 cetakan tahun 2

NUSANTARA

Jumat, 12 Sep 2014 20:54 WIB

Buku Sekolah Bernuansa SARA, Warga Solo Lapor ke Komnas HAM

Buku Sekolah Bernuansa SARA, Warga Solo, Komnas HAM

KBR, Surakarta - Seorang warga kota Surakarta, Muhsin Al Jufri, melalui kuasa hukumnya dari LBH Mega Bintang, Arif Sahudi, melaporkan temuan buku berisi materi bernuansa Suku Agama Ras dan Antar Golongan (SARA) di sebuah buku sekolah untuk SMP/ MTs kelas 9 cetakan tahun 2008.

Menurut Arif, dalam buku mata pelajaran Bahasa Indonesia tersebut ada materi yang memojokkan warga keturunan Arab. Arif mengaku temuan ini dilaporkan ke Komnas HAM, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Pemkot Surakarta, dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Isi materi, kata Arif, mengecap negatif warga keturunan Arab.

“isi materinya begini, ada sebuah cerita, terperanjat sungguh Midun mendengar perkataan Syeikh Abdullah, ia tahu uang yang dipinjamnya cuma 250, tapi Syeikh Abdullah mengatakan menjadi 500. Ini utang piutang. Watak Syeikh Abdullah dalam cerita tersebut yaitu A. mudah sakut hati, B. suka menipu,  C. mudah marah, D. Suka menahan hati,” jelas Arif Sahudi kepada Portalkbr, Jumat (12/9).

Ia menyesalkan, masih adanya diskriminasi dalam mata pelajaran di sekolah. Padahal, kontitusi sudah menganjurkan agar menghapus diskriminasi atau SARA agar dimasukkan dalam materi pendidikan nasional.

“Tetapi kenyataannya justru buku sekolah ini untuk siswa kelas 9 SMP/MTs membuat masyarakat berpikiran negatif atau negative thinking tentang WNI Keturunan Arab. Kita tahu Syaikh itu sangat kental dengan komunitas masyarakat Arab. Ulama, panutan. Di buku sekolah ini, malah dicap menjadi seorang rentenir, dan sebagainya,” jelas Arif.

Lebih lanjut Arif mendesak pemerintah menarik peredaran buku sekolah tersebut dan membuat permintaan maaf secara tertulis ke berbagai media massa.

Dalam kesempatan tersebut, Arif menunjukkan buku sekolah elektronik yang berisi materi bernuansa SARA tersebut di halaman 110 Uji Kompetensi A. Buku tersebut diterbitkan Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional tahun 2008. Penulis buku tersebut, Atikah Anindyarini, Yuwono dan Suhartanto.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending