Bagikan:

BPBD Bondowoso Dituding Lamban Pasok Air untuk Warga

Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bondowoso, Jawa Timur dituding lamban dalam mengatasi kekeringan yang terjadi hampir di 30 desa.

NUSANTARA

Jumat, 26 Sep 2014 16:36 WIB

Author

Friska Kalia

BPBD Bondowoso Dituding Lamban Pasok Air untuk Warga

BPBD Bondowoso, Pasok Air untuk Warga

KBR, Bondowoso – Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bondowoso, Jawa Timur dituding lamban dalam mengatasi kekeringan yang terjadi hampir di 30 desa.

Ketua Komisi IV DPRD Bondowoso, Zainul Fauzan mengatakan, seharusnya tidak ada alasan bagi BPBD untuk menunda penanganan di daerah kekeringan. Menurutnya, hal yang harus diutamakan adalah memastikan pasokan air bersih untuk masyarakat guna menghindari wabah penyakit.
 
“BPBD bisa koordinasi dengan instansi lain untuk armada misalnya. Untuk anggaran sudah ada dana tanggap darurat. Yang penting bagaimana masyarakat dilayani, jangan sampai kekeringan berdampak pada menyebarnya wabah penyakit lain. Ya BPBD harus kreatif lah,” kata Zainul Fauzan ketika ditemui Portalkbr di Gedung DPRD, Jumat (26/9).
 
Menurutnya, ada banyak cara yang bisa dilakukan BPBD untuk menangani krisis kekeringan di Bondowoso. Apalagi, Pemkab telah mengeluarkan status tanggap darurat kekeringan sampai akhir September mendatang.
 
Saat ini PDAM Bondowoso terus melakukan distribusi air bersih ke wilayah terdampak kekeringan. PDAM mengakui distribusi lamban dilakukan karena hanya menggunakan 4 mobil tangki air. Padahal distribusi harus dilakukan setiap hari ke 30 desa di 10 kecamatan. Selain itu, sulitnya akses jalan, juga menjadi kendala lain dalam pendistribusian air bersih kepada masyarakat.
 
Kekeringan yang melanda beberapa wilayah di Bondowoso ini sudah terjadi sejak bulan April atau selama musim kemarau berlangsung. Sekitar 7.483 penduduk atau 3.748 keluarga terkena dampak dari kekurangan air bersih.

Editor: Anto Sidharta


Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending