Bogor Pastikan Jalur Puncak II Selesai 2018

KBR, Bogor – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor memastikan proyek Jalur Puncak II akan rampung 2018. Jalur sepanjang 47 kilometer ini menghubungkan antara Kabupaten Bogor via Babakanmadang, Sukamakmur, Tanjungsari dan menembus Kota Bunga, Cipanas Cianjur.

Pelaksana Tugas Bupati Bogor Nurhayanti mengatakan hingga saat ini Pemerintah Kabupaten Bogor sudah mengajukan permohonan kepada pihak Perhutani agar dapat dibebaskan lahan sepanjang 5 Km yang masih bermasalah untuk digunakan lahan Puncak II. Karena sebagian besar lahan sendiri sudah terselesaikan karena hibah dari para pengusaha.

"Puncak dua masih berjalan, dua tahun berturut-turut kita dapat bantuan, dari pemerintah Provinsi Jawa Barat, di tahun pertama sebesar Rp 40 miliar. Sebagian besar lahan yang dibebaskan untuk pembangunan jalan Puncak II merupakan hibah dari para pengusaha, namun kita masih terkendala pembebasan lahan sepanjang 5 kilometer, karena masuk lahan milik Perhutani," katanya saat ditemui di Cisarua, Kabupaten Bogor, Selasa (30/9)

Nurhayanti menjelaskan, dana yang dibutuhkan untuk pembangunan jalan Puncak II yang menjadi jalan tembus sebagai upaya untuk mengatasi kemacetan arus lalu lintas di Jalur Puncak (Cisarua) sebesar Rp 800 miliar. Saat ini Pemkab Bogor sedang mengupayakan penyerahan aset lahan terlebih dahulu, pasalnya aset ini juga yang bisa mendorong besar atau kecilnya bantuan.

“Sekarang kita dorong agar provinsi beri bantuan lebih besar, karena diperkirakan pembangunannya bisa mencapai Rp 800 miliar, itukan jalanya panjang dan jauh," jelasnya.

Selain itu, pada tahun 2018 mendatang itu juga Pemkab Bogor juga menargetkan menyelesaikan jalan-jalan lintas lainya. Seperti jalan poros tengah yang mengubungkan jalur alteri Bogor, Cibinong, Jakarta, dengan Jakarta-Parung-Bogor.

"Ini nantinya dapat diakses melalui jalan Tegar Beriman, akan tetapi hingga saat ini masih dalam proses pembebasan lahan yang hampir selesai, bahkan pada tahun ini juga kita akan membuka jalan Tonjong-Parung yang sekarang dalam proses pembangunan," pungkasnya.

Editor: Pebriansyah Ariefana