KBR, NTT- Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan (BKP2) Nusa Tenggara Timur menurunkan tim pemantau rawan pangan ke seluruh Kabupaten. (Baca: Petani Di NTT Diminta Tanam Tanaman Tahan Panas)
Kepala Badan ketahanan pangan NTT Hadji Husein mengatakan, pihaknya belum menerima laporan dari Kabupaten terkait kondisi pangan di musim kemarau kali ini. Namun, BKP2 NTT mengklaim sudah menurunkan tim pemantau rawan pangan ke daerah-daerah. (Baca: Musim Kemarau di NTT Diperkirakan Hingga Oktober)
"Sebagai badan yang menangani ketahanan pangan untuk sementara kami belum mendapat laporan. Tapi dari satu sisi, dari p;ihak kami, ada mengantisipasi. Yang pertama, kami sudah menurunkan tim untuk melihat sejauhmana perkembangan kesediaan ketahanan pangan kita di kabupaten kota. Kalau sampai ada berita ini, kita masih menunggu. Kalaupun ada terjadi kita akan adakan rapat koordinasi baik di tingkat kabupate maupun provinsi. Kita mencari jalan yang terbaik, cari solusi yang terbaik," kata haji Husen di Kupang Sabtu (13/9).
Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Nusa Tenggara Timur memperkirakan, musim kemarau di provinsi ini akan berlangsung hingga Oktober. Sedangkan musim penghujan akan terjadi di bulan sesudahnya. Mengantisipasi kondisi rawan pangan, pemerintah NTT meminta petani untuk menanam tanaman pertanian yang hemat air.
(Editor: Nanda Hidayat)