KBR, Banyuwangi - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur, memberlakukan siaga darurat benca kekeringan di daerahnya, mulai Senin (8/9). Siaga darurat diberlakukan hingga akhir September.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi Kusiadi mengatakan, langkah ini dilakukan karena sekitar 48 desa di lima kecamatan terancam kekeringan. Kata dia, dari jumlah itu, 29 desa masyarakat mulai kesulitan air.
BPBD Banyuwangi mensuplai air bersih ke daeah-daerah yang mulai terdampak kekeringan secara bergantian. Selain itu, pihaknya juga telah mendistribusikan tandon air plastik ke wilayah terdampak kekeringan. Tandon air itu digunakan untuk menampung suplai air bersih setiap harinya.
“Ini sudah ditetapkan oleh bupati siaga darurat kekeringan. Dari 48 desa ini. Di titik 29 desa ini BPBD sudah droping kebutuhan dasar air dalam situasi siaga darurat. Kemudian untuk tanggapnya yang berpotensi di 48 desa itu tadi, ini masih menunggu pernyataan tanggap darurat laporan,” kata Kusiadi.
Kusiadi menambahkan, pihaknya akan terus melakukan droping air bersih pada daerah yang krisis air bersih, supaya masyarakat tidak kesulitan air bersih.
Editor: Antonius Eko