KBR, Banyuwangi – Rencana presiden terpilih Joko Widodo untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada awal pemerintahanya nanti ditolak nelayan di Banyuwangi, Jawa Timur.
Menurut Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Banyuwangi, Hasan Basri, naiknya harga BBM bersubsidi akan semakin membuat nelayan sengsara. Sebab, pendapatan nelayan kini menurun drastis. Sedangkan biaya BBM untuk melaut akan bertambah tinggi.
“Dari hasil pendapatan nelayan itu tidak balance (imbang, red.). Kadang- kadang kerja saja satu bulan hanya dapat satu kali, sedangkan pengeluaran untuk BBM apa lagi dengan harga yang naik nanti akan lebih jadi apa nelayanya ini nanti,”kata Hasan Basri (1/9).
Ia memerkirakan, jika BBM bersubsidi tersebut dinaikan, banyak nelayan yang gulung tikar. Karena mereka tidak mampu lagi membeli solar dan premium untuk bahan bakar kapal mencari ikan.
Ia mengancam, jika BBM dinaikan, ribuan nelayan anggota HSNI di Kabupaten Banyuwangi akan turun ke jalan menolak kenaikan harga BBM.
Sebelumnya, Presiden terpilih Joko Widodo menegaskan akan menaikkan harga bahan bakar minyak bersubsidi pada awal pemerintahan baru yang dia pimpin. Penaikan BBM ini merupakan jalan satu satunya untuk menekan defisit anggaran. Sebab selama ini, pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono telah membiarkan beban subsidi BBM terlalu besar.
Editor: Anto Sidharta
Alasan Nelayan Banyuwangi Tolak Rencana Kenaikan BBM
Rencana presiden terpilih Joko Widodo untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada awal pemerintahanya nanti ditolak nelayan di Banyuwangi, Jawa Timur.

NUSANTARA
Senin, 01 Sep 2014 13:59 WIB


Nelayan Banyuwangi
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai