Bagikan:

Aktivis 98 Kecam Keras Pilkada Melalui DPRD

Aktivis 98 mengecam pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) Pemilihan Kepala Darah (Pilkada) yang menghapus pilkada langsung dan menggantikannya dengan pilkada melalui DPRD.

NUSANTARA

Jumat, 26 Sep 2014 18:10 WIB

Aktivis 98 Kecam Keras Pilkada Melalui DPRD

Aktivis 98, Pilkada Melalui DPRD

KBR, Denpasar – Aktivis 98 mengecam pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) Pemilihan Kepala Darah (Pilkada) yang menghapus pilkada langsung dan menggantikannya dengan pilkada melalui DPRD.

Dalam Kongres II Aktivis 98 di Denpasar, Bali, Jumat (26/9), mereka mengecam partai politik yang mendukung pilkada melalui DPRD.

"Yang kalau bisa saya baca cepat itu hampir 100 persen itu menyatakan mengecam keras siapa pun atau partai atau aktor yang ada di balik putusan bahwa pemilihan kepala daerah kepada DPRD," ujar Ketua Panitia Konggres Aktivis 98, Erwin Usman, dalam Konferensi Pers saat pembukaan konggres.

Kelompoknya, kata dia, akan merebut kembali ruang publik dan ruang politik seperti pilkada langsung yang 16 tahun lalu tidak terjadi.

Ia mengatakan, putusan DPRD ini menguji kekuatan solidaritas dan konsolidasi Aktivis 98 dengan kekuatan yang berlawanan. Aktor-aktor yang mencoba menghambat gelombang reformasi, kata dia, akan berhadapan dengan Aktivis 98.

Hingga kini, kata dia, koordinator wilayah masing-masing daerah sudah memberikan penyataan sikap terhadap putusan itu.

Isu utama lain yang akan di bahas dalam rapat lima tahunan diantaranya penguasaan sumber daya alam sebagai hak rakyat, isu strategis pemberantasan korupsi sesuai mandat Reformasi 98 dan penyelesaian kasus HAM serta situasi ekonomi politik.

Direncanakan Presiden Terpilih Joko Widodo akan datang pada konggres Aktivis 98 ini. Saat ini sudah hadir sebanyak 400-an peserta dari 25 provinsi.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending