Bagikan:

Ada Sindikat Uang Palsu di Pasar Tradisonal Balikpapan

Pasar tradisional menjadi tempat peredaran uang palsu paling tinggi dilakukan para sindikat uang palsu di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.

NUSANTARA

Jumat, 19 Sep 2014 19:19 WIB

Ada Sindikat Uang Palsu di Pasar Tradisonal Balikpapan

Ada Sindikat Uang Palsu, Balikpapan

KBR, Balikpapan - Pasar tradisional menjadi tempat peredaran uang palsu paling tinggi dilakukan para sindikat uang palsu di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.

Kepala Bank Indonesia Perwakilan Balikpapan, Mawardi BH Rintonga mengatatakan, setiap tahun uang palsu yang ditemukan di pasar tradisional terus meningkat. Salah satunya di Pasar Tradisional Pandansari.

Menurutnya, di pasar tradisonal terbesar di Kota Balikpapan itu hingga Aguistus tahun ini sudah itemukan hingga 600-an lembar uang palsu yang didominasi uang pecahan Rp 100 ribu.

Kata Mawarrdi, untuk menekan peredaran uang palsu di pasar tradisonal, Bank Indonesia melakukan sosialisasi bagi pedagang di pasar tradisonal.

Sosialisasi itu dilakukan untuk memberikan pengetahuan kepada para pedagang agar dapat membedakan uang palsu dan yang bukan uang palsu. Termasuk lanjutnya, cara para pedagang melaporkan ke polisi ataupun Bank Indonesia jika menemukan uang palsu.

"Kita ingin bekerjasama dengan masyarakat supaya masyarakat juga melaporkan dari mana mereka mendapatkan uang palsu itu. Makanya kita kasih tahu cara-cara, misalnya bagaimana  mengenal uang asli, uang palsu, bagaimana cara melaporkannya supaya kita harapkan uang palsu ini semakin ditekan, kalau bisa jangan ada lagi uang palsu di sini," kata Mawardi BH Ritonga, Jumat (19/9)

Mawardi BH Rintonga memperkirakan, tahun ini jumlah peredaran uang palsu meningkat dari tahun sebelumnya. Karena tahun lalu ditemukan  sebanyak 613 lembar dan tahun ini hingga Agustus sudah sebanyak 663 lembar.

Itu pun masih banyak pedagang mapun warga yang diperkirakan enggan melaporkan ke polisi ataupun ke Bank Indonesa saat menemukan uang palsu.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending