KBR, Kupang – Pemerintah Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) masih menganggap wajar wabah diare di kota itu. Padahal hingga kini sudah terjadi lebih dari dua ribu kasus dan tiga diantaranya meninggal dunia.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang, Ary Wijana, dua ribu lebih kasus itu berdasarkan laporan dari puskesmas dan rumah sakit di Kota Kupang sejak Januari hingga Agustus lalu atau delapan bulan.
"Walaupun dari angka yang mungkin saya sebut sekarang 2.071 itu orang terkejut karena banyak sekali, tapi setelah kita masukan ke pola maksimum, pola minimus cara survei jadi masih (ada) di tengah-tengah. Jadi masih toleransi masih normatif dan tidak menjadi bagian dari wabah atau KLB. Karena itu sistem LB 1 (Laporan Bulanan Satu) di situ termuat ada diare dan sebagainya,” kata Ary Wijana kepada Portalkbr di Kupang, Rabu (24/9).
Ary Wijana menambahkan, jumlah kasus diare yang terjadi tahun ini masih dalam batas wajar jika dibanding tahun sebelumnya. Menurutnya, diare lebih banyak menyerang anak-anak.
Dia meminta warga Kota Kupang untuk menjaga kebersihan lingkungan dan menjaga pola makan dan minum. Ia juga meminta para orang tua tidak membiarkan anak jajan sembarang di luar rumah.
Editor: Anto Sidharta
8 Bulan Ada 2.000 Kasus Diare, Pemkot Kupang Anggap Wajar
Pemerintah Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) masih menganggap wajar wabah diare di kota itu. Padahal hingga kini sudah terjadi lebih dari dua ribu kasus dan tiga diantaranya meninggal dunia.

NUSANTARA
Rabu, 24 Sep 2014 14:23 WIB


8 Bulan Ada 2.000 Kasus Diare, Pemkot Kupang
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai