KBR, Lhokseumawe – Akibat krisis solar, ribuan nelayan di Pusat Pendaratan Ikan (PPI) Pusong, Kota Lhokseumawe, Aceh, tak melaut. Kapal boat nelayan pukat langga dan pancing terpaksa bersandar di dermaga setempat.
Pengelola Stasiun Pompa Daerah Nelayan (SPDN) Pusong, Amar Jufri membenarkan, pasca-kebijakan pengurangan kuota Bahan Bakar Minyak (BBM), nelayan di daerah itu menganggur. Rata-rata solar yang dipasok Pertamina hanya 115 kiloliter dari sebelumnya mencapai 144 kiloliter per bulan.
”Sekarang nampak langka, karena alokasi yang diberikan kepada Kami (SPDN, red.) tidak memadai. Berarti tidak cukup Kami memenuhi kebutuhan konsumen. Ini bukan berkurang, malah sangat berkurang sekali. Berarti kondisi ini nelayan harus membeli minyak di atas harga rata-rata ditingkat pengecer,” jelas Jufri kepada Portalkbr, Jumat (5/9).
Ia berharap, Pertamina bisa menambah kembali pasokan BBM agar nelayan bisa kembali melaut.
Beberapa nelayan di Tempat Pendaratan Ikan (TPI) Jong Blang mengaku, sejak kelangkaan solar, mereka terpaksa mengantre di Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU). Bahkan, tak jarang mereka terpaksa membeli di tingkat pengecer dengan harga mencapai Rp8 ribu, padahal harga normalnya Rp5.500 per liter.
”Kami terpaksa mengantre berjam-jam di SPBU, gara-gara pengurangan kuota solar di SPDN. Ini bencana bagi kaum nelayan Lhokseumawe, ” ucap Tgk Saleh (41).
Ia meminta, Pertamina menormalan pasokan solar untuk nelayan. Karena jika tidak, ini akan berdampak pada melambungnya harga ikan di pasaran.
Editor: Anto Sidharta
Akibat krisis solar, ribuan nelayan di Pusat Pendaratan Ikan (PPI) Pusong, Kota Lhokseumawe, Aceh, tak melaut. Kapal boat nelayan pukat langga dan pancing terpaksa bersandar di dermaga setempat.

NUSANTARA
Jumat, 05 Sep 2014 16:08 WIB


Nelayan Lhokseumawe
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai