KBR68H- Guna mengatasi mobil murah, Pemprov DKI harus segera melaksanakan program Jalan Berbayar atau Electronik Road Pricing ERP atau pemberlakukan Sistem Ganjil Genap bukan pembatasan usia kedaraan.
Menurut Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia Tuluis Abadi, pembatasan usia kendaraan tidak efektif dan justru menguntungkan industri kendaraan.
“Jika kendaraan usia tertentu dibatasi akhirnya grounded dan tidak boleh masuk ke Jakarta sehingga orang akan beli mobil baru lagi dan ini jelas menguntungkan industri otomotif, ini tidak mengatasi kemacetan. Ide ini justru ngawur,” kata Tulus.
Tulus mengusulkan, program ERP, sistem ganjil genap dan pajak mobil dinaikan itu yang harus dilakukan.
“Dengan system itu lebih rasional dibandingkan dengan pembatasan usia kendaraan. Saya juga setuju jika ERP dilaksankan dengan biaya tertentu. Sehingga saat jalan macet tarifnya bisa naik dan jika tidak macet, bisa turun. Misalnya di Stockholm dan Singapura kisaran tarifnya antara 12.500 dan 25.000 per sekali lewat dalam sekali lewat dan saya kira lebh pas misa ditiru model Singapura dan Stockholm,” ujarnya.
Sumber: Radio Green Radio FM
Editor: Suryawijayanti
YLKI: Ide Pembatasan Kendaraan Ngawur
KBR68H- Guna mengatasi mobil murah, Pemprov DKI harus segera melaksanakan program Jalan Berbayar atau Electronik Road Pricing ERP atau pemberlakukan Sistem Ganjil Genap bukan pembatasan usia kedaraan.

NUSANTARA
Kamis, 26 Sep 2013 16:01 WIB


YLKI, pembatasan kendaraan, mobil murah, jakarta
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai