Bagikan:

Wali Kota Surakarta: Nekat Tinggal di Bantaran Sungai, Kita Gusur

Pemkot Surakarta melanjutkan proram relokasi ribuan warga bantaran Sungai Bengawan Solo di kota Surakarta. Wali Kota Surakarta, Hadi Rudyatmo, mengatakan warga bantaran sungai yang masuk dalam daftar relokasi dan sudah menerima ganti rugi harus segera pin

NUSANTARA

Selasa, 17 Sep 2013 13:27 WIB

Wali Kota Surakarta: Nekat Tinggal di Bantaran Sungai, Kita Gusur

surakarta, bengawan solo, penggusuran

KBR68H, Surakarta - Pemkot Surakarta melanjutkan program relokasi ribuan warga bantaran Sungai Bengawan Solo di kota Surakarta. Wali Kota Surakarta, Hadi Rudyatmo, mengatakan warga bantaran sungai yang masuk dalam daftar relokasi dan sudah menerima ganti rugi harus segera pindah. 


Menurut Hadi, pemkot Surakarta akan menindak tegas warga yang bertahan tinggal di bantaran sungai meski sudah menerima uang ganti rugi dari pemkot. 


“kemarin kan habis Lebaran, kita berhenti sebentar. Ini akan kita lanjutkan lagi, kita akan cek langsung ke lokasi. Kalau memang ada warga di bantaran yang tidak mau pindah, ya alat berat akan kita turunkan. Apalagi dia sudah menerima ganti rugi,” tegas Hadi. 


Hadi menambahkan,  pada APBD perubahan tahun ini Pemkot Surakarta mengalokasikan anggaran senilai Rp 22,5 miliar untuk relokasi warga Bantaran Sungai Bengawan Solo. 


Pemkot Surakarta sejak 2008 merelokasi warga yang tinggal di bantaran Sungai Bengawan Solo. Pemkot mencatat ada 1571 keluarga yang masuk daftar relokasi dan saat ini tinggal 441 keluarga yang masih bertahan. 


Pemkot memperkirakan kebutuhan anggaran total relokasi mencapai Rp 52 miliar. Ganti rugi yang disediakan pemkot untuk setiap rumah warga yang direlokasi yaitu Rp 20,5 juta dengan rincian Rp 12 juta untuk membeli tanah dan Rp 8,5 juta untuk membangun rumah. 


Editor: Antonius Eko 


Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending