Bagikan:

Usai Deklarasi Damai, Pengungsi Syiah Sampang Masih Takut Pulang

KBR68H, Jakarta - Para pengungsi korban konflik warga Syiah belum berani pulang ke kampung halaman di Sampang Madura, Jawa Timur, meski sudah ada deklarasi perdamaian antarwarga.

NUSANTARA

Rabu, 25 Sep 2013 14:11 WIB

Usai Deklarasi Damai, Pengungsi Syiah Sampang Masih Takut Pulang

deklarasi damai, syiah, sampang

KBR68H, Jakarta - Para pengungsi korban konflik warga Syiah belum berani pulang ke kampung halaman di Sampang Madura, Jawa Timur, meski sudah ada deklarasi perdamaian antarwarga.

Mereka masih bertahan di Rumah susun Puspoagro, Sidoarjo Jawa Timur. Perwakilan warga Syiah Sampang, Iklil Almilal mengatakan, para pengungsi masih ketakutan karena pemerintah daerah Sampang belum menindaklanjuti deklarasi damai antarwarga.

Iklil berharap, pemerintah daerah Sampang, pemerintah provinsi Jawa Timur dan pemerintah pusat segera menindaklanjuti deklarasi damai sesuai keinginan Presiden SBY.

“Iya, tetap. Kami akan menunggu. Karena, sebenarnya kemarin mereka yang di kampung juga banyak mereka yang mau hadir. Kami mendesak Pemerintah, karena saya  Presiden sendiri mengatakan, keinginan kami nanti direkonsiliasi ini, itu memang benar alamiah dan sekarang saatnya, waktu yang tepat untuk mendukung perdamaian ini, “ ujar Iklil saat dihubungi KBR68H, Rabu (25/9).

Para pengungsi dari jamaah Syiah mendeklarasikan perdamaian bersama warga Sunni asal Sampang, Senin lalu. Perdamaian ditandai dengan pertukaran piagam perdamaian yang ditandangi masing-masing warga Syiah dan Sunni.

Pendamping pengungsi Syiah, Agus Setiawan mengatakan, 30 warga Sunni dari Sampang mendatangi pengungsi warga Syiah di Rumah Susun di Sidoarjo. Namun, Pemerintah Kabupaten Sampang, Jawa Timur tidak mengakui adanya deklarasi damai Sunni-Syiah tersebut.

Ketua Tim Penanggulangan Konflik Sosial (TPKS) Pemerintah Sampang, Putut Budi Santoso mengklaim tidak dilibatkan dalam pertukaran piagam perdamaian antara Sunni-Syiah. Dia juga mengklaim tak mengetahui kelompok yang ikut dalam deklarasi damai tersebut.

Editor: Suryawijayanti 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending