KBR68H, Jakarta - Pemerintah Kabupaten Karo, Sumatera Utara, menetapkan status darurat bencana letusan gunung Sinabung selama empat hari terhitung sejak Rabu (18/9).
Anggota PMI Bidang Penanggulangan Bencana, Muhamad Ridho Simanungkalit mengatakan, saat ini jumlah pengungsi bertambah menjadi 11 ribu lebih, Mereka tersebar di 12 titik pengungsian di Brastagi dan Kabanjahe. Kata dia, sebagian besar pengungsi mengalami Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan iritasi mata. Karenanya PMI memberikan 15 ribuan masker untuk para pengungsi.
"Di beberapa titik pengungsi itu sudah ada yang ISPA dan iritasi mata. Jadi tindakan kita dari PMI menyebarkan obat tetes mata untuk pengungsi yang membutuhkan. Kalau masker kita sebarkan lebih 5 ribu dan menyebar lagi 10 ribu masker," jelas Muhamad Ridho saat dihubungi KBR68H.
Muhamad Ridho Simanungkalit menambahkan, untuk pasokan logistik, pemerintah kabupaten Karo menyiapkan 100 ton beras. Sementara untuk keperluan bayi dan anak-anak sudah terpenuhi.
Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara kembali meletus, Selasa (17/9). Sejak kali pertama meletus hari Minggu lalu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menetapkan Gunung Sinabung dalam status siaga. Pemerintah diminta mengungsikan penduduk yang tinggal di radius tiga kilometer dari puncak gunung.
Editor: Antonius Eko