Bagikan:

Rumah Aman Tak Mampu Redam Jumlah KDRT di Banyuwangi

KBR68H, Banyuwangi - Pendirian rumah aman di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur tidak mampu meredam angka kekerasan anak dan perempuan di sana. Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Banyuwangi Muhammad Fuah mengatakan angka kekerasan ya

NUSANTARA

Selasa, 03 Sep 2013 11:19 WIB

Author

hermawan

Rumah Aman Tak Mampu Redam Jumlah KDRT di Banyuwangi

KDRT, banyuwangi, rumah aman

KBR68H, Banyuwangi - Pendirian rumah aman di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur tidak mampu meredam angka kekerasan anak dan perempuan di sana. Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Banyuwangi Muhammad Fuah mengatakan angka kekerasan yang menimpa anak dan perempuan di Kabupaten Banyuwangi tahun ini semakin tinggi.

Di 2012, ada 100 lebih kasus kekerasan anak dan perempuan. Sementara hingga bulan Juni tahun ini angka kekerasan yang sama sudah ada 60 kasus yang masuk. Diprediksi jumlah ini akan naik sampai Desember nanti.

“Kasus ini yang sudah masuk sekitar lebih dari 60 tahun ini sampai bulan Juni. Yang banyak itu persetubuhan yang melibatkan anak. Itu paling banyak kasusnya. Ya, termasuk perlindungan anak. Ya seperti yang saya sampaikan tadi ada 3 ruang lingkup tadi. KDRT, perlindungan anak sama perdagangan orang. Di banding tahun – tahun lalu sudah lebih tinggi dari tahun sebelumnya,” kata Muhammad Fuah Jiwa.

Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Banyuwangi Muhammad Fuah Jiwa menambahkan pendirian rumah aman di Banyuwangi untuk memberikan rasa aman terhadap korban kekerasan.

Rumah aman Kekerasan Dalam Rumah Tangga ini untuk mencegah kekerasan pada perempuan dan perdagangan manusia. Di rumah aman itu, semua biaya hidup si korban KDRT akan ditanggung pemerintah. Korban juga akan didampingi psikolog hingga bantuan hukum.


Editor: Suryawijayanti 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending