KBR68H, Denpasar - LSM linkungan Konservasi Internasional CI mengingatkan rencana reklamasi teluk Benoa di Bali akan menjadi ancaman bagi ekosistem di sana. CI meminta pemerintah provinsi Bali untuk mempertimbangkan kerugian ekologis maupun sosial budaya sebelum memutuskan untuk melakukan reklamasi di sana. Manajer Program Jejaring KKP Bali CI Indonesia I Made Iwan Dewantama mengatakan, jika pemprov ngotot mereklamasi, bisa menyebabkan perubahan arus sirkulasi air. Kata dia hal itu bisa mengakibatkan abrasi atau pengikisan pantai pada wilayah pantai Bali lainnya.
“Salurannya yang harusnya masuk ke teluk itu terhambat, tidak bisa masuk dia karena air didalam sudah tinggi sehingga dia akan nabrak ke tempat lain, ini yang terancam Tanjung Benoa. Selain itu air yang di sini memenuhi teluk kebanyakan air tawar dari air limpasan karena air laut tidak bisa masuk maka salinitas berubah, salinitas itu kadar garam air laut, kadar garam itu sangat penting buat ikan buat mangrove dan segala biota yang ada” papar I Made Iwan Dewantama.
I Made Iwan Dewantama menambahkan, dari hasil kajian dan penelitian CI menunjukkan, Teluk Benoa tidak layak direklamasi. Apalagi berdasarkan Perpres 45 tahun 2011 tentang tata ruang Sarbagita disebutkan, kawasan Teluk Benoa merupakan kawasan konservasi. Selain itu, berdasarkan Perpres 122 tahun 2012, kawasan konservasi adalah salah satu kawasan yang dilarang untuk reklamasi.
Reklamasi Jadi Ancaman Bagi Ekosistem Teluk Benoa
KBR68H, Denpasar- LSM linkungan Konservasi Internasional CI mengingatkan rencana reklamasi teluk Benoa di Bali akan menjadi ancaman bagi ekosistem di sana.

NUSANTARA
Sabtu, 07 Sep 2013 10:39 WIB


Teluk Benoa, Abrasi, Ekosistem
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai