KBR68H, Jogya - Puluhan Pekerja Rumah Tangga (PRT) menggelar unjuk rasa di Yogyakarta terkait lambannya pembahasan RUU PRT. Mereka menyatakan DPR dan Presiden tidak serius mengurusi masalah PRT. Pasalnya hingga kini RUU PRT tak kunjung disyahkan, padahal sudah 6 tahun masuk ke Program Legislatif Nasional (Prolegnas).
Koordinator aksi PRT Alvina menegaskan, sebagai bentuk kekesalan sekaligus desakan, hari ini mereka mengirimkan serbet dan kain pel kepada Presiden, Menteri Tenaga Kerja, dan anggota Baleg serta Komisi Ketenagakerjaan DPR.
"Kami akan mengirimkan serbet sebagai symbol dari perjuangan PRT seluruh Indonesia . Kita ingin mendesak agar diakhir waktu pemerintahan SBY dan DPR untuk bisa UU perlindungan PRT, kita tidak akan menyerah..Dan kita masih terus semangat untuk memperjuangkan PRT yang diperlakukan tidak manusiawi selagi mereka belum mendapatkan haknya sama seperti pekerja lainnya," jelas Alvina
Koordinator aksi PRT Alvina menambahkan, para PRT khawatir RUU ini bakal mentah di masa pemerintah yang baru 2014 mendatang. Alvina menegaskan, belum adanya payung hukum perlindungan berakibat tidak adanya jaminan perlindungan hak -hak PRT. Di antaranya terkait libur kerja bagi PRT, jam kerja, dan standarisasi upah.
Editor: Antonius Eko