KBR68H, Jakarta - Kepolisian Jawa Timur memeriksa 10 orang dalam penyerangan Pesantren Darus Solihin di Desa Puger Kulon, Jember.
Juru Bicara Kepolisian Jawa Timur, Alwi Setiono mengatakan, mereka diperiksa sebagai saksi perusakan Pesantren Darus Solihin dan pembunuhan di pinggir pantai setempat. Dia berharap, kesepuluh saksi tersebut memberikan keterangan yang benar agar kasus ini cepat selesai dan tidak menimbulkan bentrok susulan.
"Sampai tadi pagi ada 10 yang kita periksa. Ada dua TKP yang diperiksa, yang pertama perusakan Pesantren Darus Solihin. Itu lima orang yang kita periksa. Kemudian yang penganiayaan yang membuat meninggal yang dipinggir pantai itu ada lima juga saksi. Terus pagi ini sudah kita angkat, berkembang, nanti siapa pelaku-pelakuknya nanti akan keluar nama-namanya," ujar Alwi kepada KBR68H.
Sebelumnya, puluhan warga Desa Puger Kulon, Jember, Jawa Timur menyerang karnaval Kemerdekaan Indonesia di Pesantren Darus Solihin. Mereka merusak fasilitas pesantren dan kendaraan bermotor. Pasca penyerangan tersebut, seorang warga bernama Eko Mardi ditemukan tewas di pantai setempat. Untuk mencegah bentrok susulan, seribuan pasukan keamanan disiagakan.
Editor: Antonius Eko