KBR68H, Kupang- Badan Pengelola Kawasan Perbatasan Nusa Tenggara Timur menyebutkan pembangunan di kawasan wilayah perbatasan Indonesia-Timor Leste belum maksimal. Kepala Badan Pengelola Kawasan Perbatasan NTT, Edu Gana mengatakan lemahnya koordinasi antar dinas yang memiliki dana untuk pembangunan perbatasan, sebagai salah satu kendala dalam pembangunan perbatasan.
"Jika dibandingkan pesatnya pembangunan di kawasan perbatasan antara Timor Leste dan Timor Barat, itu lebih cepat membangun Timot Leste. Berbicara tentang koordinasi itu sangat enteng sekali. Tapi implementasinya dia sangat berat. Tiap tahun itu kami melakukan Rakor pembangunan kawasan perbatasan. Menghadirkan SKPD yang punya dana perbatasan. Dana saja sudah susah. Nah bagaimana kita ngomong tentang pembangunan kawasan perbatasan, manakala koordinasi lintas sektor saja sudah sangat berat," kata Edu Gana.
Kepala Badan Pengelola Kawasan Perbatasan NTT, Edu Gana menambahkan, dana untuk pembangunan kawasan perbatasan cukup besar. Dana itu bersumber dari APBN, APBD NTT dan APBD Kabupaten Belu, TTU, dan Kabupaten Kupang.
Menurut Edu Gana, Badan Pengelola Kawasan Perbatasan dan pemerintah kabupaten telah menetapkan prioritas pembangunan kawasan perbatasan. Tetapi program itu tidak berjalan, karena kewenangan dan implementasinya tetap ada di pemerintah kabupaten.
Editor: Suryawijayanti
Perbatasan Timor Leste Lebih Maju dari Indonesia
KBR68H, Kupang- Badan Pengelola Kawasan Perbatasan Nusa Tenggara Timur menyebutkan pembangunan di kawasan wilayah perbatasan Indonesia-Timor Leste belum maksimal.

NUSANTARA
Kamis, 26 Sep 2013 18:13 WIB


timor leste, perbatasan
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai