KBR68H - Pemerintah Kabupaten Sampang, Jawa Timur tak mengakui adanya deklarasi damai Sunni-Syiah di Rumah Susun Sidoarjo, kemarin. Ketua Tim Penanggulangan Konflik Sosial (TPKS) Pemerintah Sampang, Putut Budi Santoso mengaku tak dilibatkan dalam pertukaran piagam perdamaian antara Sunni-Syiah. Dia juga mengklaim tak mengetahui kelompok yang ikut dalam deklarasi damai tersebut.
"Sering kali saya sampaikan, saya tak pernah menyebut warga Syiah. Itu adalah aliran Tajul Muluk. Tempo hari juga sudah saya sampaikan, beliau-beliau tetap kita fasilitasi. Rekonsiliasi. Tapi tak ada kabar tentang yang sampean tanyakan, dan prinsipnya. Ya, kalau mau kembali ke ajarannya saja. Selesai. Sebelum itu tak kembali ke ajarannya, saya yakin tak diterima masyarakat setempat," kata Putut Budi Santoso.
Kemarin, pengungsi Syiah dan warga Sunni di Sampang, Madura akhirnya berdamai. Perdamaian itu ditandai dengan pertukaran piagam perdamaian yang ditandantangani masing-masing warga Syiah dan Sunni. Setelah deklarasi damai, warga Syiah berharap pemerintah menindaklanjutinya dengan pemulihan hak-hak, seperti pengembalian ke kampung halaman di Sampang.
Editor: Suryawijayanti