KBR68H, Jayapura - Dinas Pertambangan dan Energi Papua mengklaim kekurangan dana untuk melakukan survei dan penelitian pertambangan dan energi di Bumi Cenderawasih.
Salah satu peneliti di Dinas Pertambangan dan Energi setempat, Philip Waromi menuturkan kisaran dana yang diberikan oleh pemerintah setempat untuk melakukan survei dan penelitian adalah Rp 200-300 juta. Padahal ideal dana yang digunakan hingga miliaran rupiah.
“Secara umum adalah berjalan kaki dan itu yang bisa murah. Jadi daerah-daerah pesisiran pantai, kemudian dekat kota-kota misalnya Wamena, atau kota-kota yang bisa kita jangkau. Tapi kalau daerah yang sudah makin terjal, berada di bagian tengah. Kalau dihitung satu hari sewa helikopter, misalnya 4 jam untuk drop geologisnya, kemudian jemput. Misalnya dua-tiga hari jemput lagi, saya pernah hitung itu satu bulan, kita bisa menghabiskan 6 miliar. baru helikopternya, dengan sewa satu jam misalnya 40 juta,” ujarnya.
Untuk mensiasati kekurangan dana tersebut, biasanya Dinas Pertambangan dan Energi setempat melakukan kerjasama dengan pihak ketiga, diantaranya beberapa universitas, peneliti dari luar, bahkan dengan perusahaan tambang.
Editor: Antonius Eko