Bagikan:

Papua Bakal Diterangi Listrik dari Energi Terbarukan

Perusahaan Listrik Negara (PLN) bakal menggunakan energi terbarukan untuk menerangi beberapa kabupaten di Bumi Cenderawasih.

NUSANTARA

Jumat, 27 Sep 2013 16:01 WIB

Papua Bakal Diterangi Listrik dari Energi Terbarukan

PLN, energi terbarukan, papua

KBR68H, Jayapura - Perusahaan Listrik Negara (PLN) bakal menggunakan energi terbarukan untuk menerangi beberapa kabupaten di Bumi Cenderawasih.


Juru bicara PLN, Dermawan Amir Uloli menuturkan energi baru itu akan bersumber dari kayu, batu bara, air dan sagu. Beberapa kabupaten akan menjadi percontohan energi terbarukan itu, di antaranya Kabupaten Biak Numfor, Timika,  Sorong, Wamena, Pegunungan Bintang, Merauke dan Nabire.


“Kita akan beli ekses power, atau kelebihan energi dari salah satu perusahaan kayu yang ada di Sorong. Kapasitasnya lumayan sekitar 10 megawatt. PT Perhutani itu mereka akan membangun pabrik sagu di Sorong. Di sisi lain, dia membutuhkan pembangkit listrik. Nah, di situ PLN bangunnya dis itu. Nabire itu juga ada potensi batu bara yang besar. Ada beberapa rencana di lokasi  bangun pembangkit listrik  bio massa di Biak, terus di Merauke juga ada,” ungkapnya.


PLN mengklaim, sebagian energi terbarukan itu sudah berfungsi di beberapa kabupaten, misalnya saja di daerah Walesi, Kabupaten Wamena. 


Dalam setahun, PLN dapat menghemat pembelian BBM hingga Rp 80 miliar. Dalam waktu dekat, PLN juga akan melakukan kontrak kerjasama dengan pihak ketiga untuk kelancaran energi terbarukan tersebut.


Saat ini terdapat tujuh sistem kelistrikan di Bumi Cenderawasih, yakni Jayapura, Wamena, Timika, Merauke, Nabire, Serui dan Biak. Untuk memenuhi kebutuhan listrik yang akan datang, kebijakan PLN yang tertuang dalam dokumen Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2011-2020 adalah dengan membangun pembangkit skala kecil hingga menengah dengan kapasitas total 365 MW dengan memanfaatkan energi terbarukan.


Editor: Antonius Eko 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending