KBR68H, Yogyakarta - Kebijakan mobil murah ramah lingkungan (Low Cost Green Car) saat ini sedang menjadi perbincangan yang hangat. Pasalnya mobil tersebut diduga akan menambah tingkat kemacetan di kota-kota besar di Indonesia. Tak hanya di Jakarta namun juga di Yogyakarta.
“Saat ini di Jogja sekitar 7 persen ruas jalan utama sudah dalam kondisi macet pada jam sibuk. Dikhawatirkan, pada tahun 2023 sekitar 45 persen dari ruas jalan utama di Yogyakarta akan mengalami kemacetan. Ini akan dipercepat, jika kebijakan mobil murah tersebut diimplementasikan,” ungkap Pakar transportasi UGM, Ahmad Munawar, Kamis (18/9) di Kampus UGM.
Munawar mengungkapkan, pertambahan mobil di Indonesia rata-rata 8,5 persen per tahun, sedangkan sepeda motor 13 persen per tahun. Sistem angkutan umum yang masih sangat buruk juga akan menyebabkan semakin tingginya kenaikan penggunaan kendaraan pribadi yang akan menambah tingkat kemacetan. “Meskipun perbaikan angkutan umum sudah dilakukan di sebagian kota, tetapi banyak yang belum berhasil,” katanya.
Munawar memberikan saran untuk pemerintah agar dapat melaksanakan kebijakan transport demand management. Kebijakan ini akan membuat masyarakat beralih dari pengguna kendaraan pribadi ke angkutan umum. Selain itu, penggunaan kendaraan ramah lingkungan seperti sepeda serta pengaturan parkir dan PKL di tepi jalan.
“Indonesia dapat mencontoh sejumlah negara yang telah berhasil mengatur transportasinya dengan baik,” ungkapnya. Ia mencontohkan Malaysia dan Singapura merupakan negara yang telah memiliki jaringan angkutan umumnya sangat bagus.
Sementara, di Korea Selatan dan Cina juga ada penyewaan sepeda di pusat kota. Belanda juga berhasil mempopulerkan sepeda sebagai kendaraan ramah lingkungan. “Seharusnya, tidak hanya Gubernur DKI saja yang menolak mobil murah, tapi seluruh kepala daerah, baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota di Indonesia sebaiknya menolak kebijakan mobil murah itu, jika tidak ingin terjadi kemacetan di daerahnya,” tegasnya.
Sumber: Suara Gratia
Editor: Anto Sidharta
Pakar Transportasi: Seluruh Kepala Daerah Sebaiknya Tolak Mobil Murah
Kebijakan mobil murah ramah lingkungan (Low Cost Green Car) saat ini sedang menjadi perbincangan yang hangat. Pasalnya mobil tersebut diduga akan menambah tingkat kemacetan di kota-kota besar di Indonesia. Tak hanya di Jakarta namun juga di Yogyakarta.

NUSANTARA
Kamis, 19 Sep 2013 17:34 WIB


Pakar Transportasi, Kepala Daerah, Mobil Murah
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai