Bagikan:

Pacu Ekonomi, Papua Buka Kembali Industri Besar

Pemerintah Provinsi Papua bakal menjadikan Kabupaten Biak Numfor sebagai kawasan ekonomi kerakyatan. Saat ini, wacana kawasan tersebut sedang digodok dalam usulan revisi Undang-Undang Otonomi Khusus menjadi Undang-Undang Otsus plus dan Master Plant Percep

NUSANTARA

Rabu, 18 Sep 2013 10:57 WIB

Pacu Ekonomi, Papua Buka Kembali Industri Besar

Pacu Ekonomi, Papua, Buka Kembali Industri Besar, Biak

KBR68H, Jayapura- Pemerintah Provinsi Papua bakal menjadikan Kabupaten Biak Numfor sebagai kawasan ekonomi kerakyatan. Saat ini, wacana kawasan tersebut sedang digodok dalam usulan revisi Undang-Undang Otonomi Khusus menjadi Undang-Undang Otsus plus dan Master Plant Percepatan Peluasan Ekonomi Indonesia (MP3I).

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Papua, Septinus Hamadi menuturkan, salah satu yang akan dikembangkan di daerah itu adalah dibukanya kembali pabrik pengalengan ikan PT Mina Jaya. Selain itu, Bandara Internasional Frans Kaisiepo dan Hotel Marau juga akan kembali dibuka. Ketiganya akan dibuka tahun depan.

Pemprov setempat berharap dengan dibukanya dunia usaha ini, pengusaha asli Papua dan masyarakat setempat dapat menjadi pelaku usaha dari produk lokal setempat.

“Untuk bagaimana mendidik, membina, pengusaha asli Papua untuk bisa mandiri, tidak bergantung. Maindsetnya harus dirubah, dari hidup yang hanya berharap, bergantung tapi juga bisa berdiri sendiri, sebagai pelaku usaha,” ujar Septinus Hamadi di Jayapura, Rabu (18/9).

Pabrik pengalengan ikan, Bandara Frans Kaisiepo dan Hotel Marau tidak lagi berfungsi sejak tahun 90-an lalu, saat terjadi krisis monoter.

Penutupan pabrik pengalengan ikan dan Hotel Marau mengakibatkan ribuan tenaga kerja dirumahkan. Sementara Bandara Frans Kaisiepo yang memiliki panjang landasan pacu hampir 3,6 km, pada tahun 90-an pernah melayani rute penerbangan Internasional ke Los Angeles, Amerika Serikat, melalui Honolulu. Pembukaan bandara ini juga dimaksudkan untuk mempermudah wisatawan asing berkunjung ke Papua. (Katharina Lita) .

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending