Listrik Byar Pet, Pengusaha UKM di Medan Terancam Gulung Tikar
KBR68H, Medan - Para pengusaha kecil menengah (UKM) di Medan Sumatera Utara terancam gulung tikar, akibat krisis listrik. Sekitar 60 pengusaha UKM di kawasan Pusat Industri Kecil (PIK) Medan sudah merugi akibat listrik yang kerap padam dalam beberapa bu

NUSANTARA
Senin, 30 Sep 2013 09:17 WIB

PLN, listrik, Sumatera Utara, Medan, UKM
KBR68H, Medan - Para pengusaha kecil menengah (UKM) di Medan Sumatera Utara terancam gulung tikar, akibat krisis listrik.
Sekitar 60 pengusaha UKM di kawasan Pusat Industri Kecil (PIK) Medan sudah merugi akibat listrik yang kerap padam dalam beberapa bulan ini.
Selain banyaknya pembatalan pesanan, produksi juga jauh berkurang karena pemadaman listrik membatasi aktivitas mereka.
Salah seorang pengusaha sepatu Suryanto mengatakan, akibat pemadaman listrik yang mencapai dua hingga tiga kali sehari, usahanya terancam gulung tikar.
Aktivitas mereka sangat terganggu karena alat pemotong kulit, alat jahit kulit sepatu semuanya menggunakan listrik. Jika listrik padam, alat tersebut tak dapat digunakan.
“Semua aktivitas terhenti. Kita mau memotong kulit, menjahit jadi terhenti. Sehingga produksi lambat sementara pemesan sudah menunggu,” ujar Suryanto.
Hal sama juga dialami Syahrir, pemilik usaha jahitan ini malah sempat disuruh mengganti uang jahitan karena pesanan yang dijanjikan tidak selesai, sehingga konsumen menjadi marah dan minta uang kembali.
Kondisi krisis listrik disumut ini disebabkan kerusakan alat pembangkit listrik di kawasan Sicanang Belawan Medan. Pembangkit listrik ini merupakan pemasok listrik terbesar mencakupi wilayah Sumatera Bagian Utara mulai Sumut - Aceh dan Riau.
Pemerintah dan PT PLN masih berupaya melakukan perbaikan mesin turbin yang sudah tua dan rusak. Kini pemerintah bersama PT PLN sudah memesan genset dari luar negeri dengan kapasistas 450 MW.
Editor: Agus Luqman
Sekitar 60 pengusaha UKM di kawasan Pusat Industri Kecil (PIK) Medan sudah merugi akibat listrik yang kerap padam dalam beberapa bulan ini.
Selain banyaknya pembatalan pesanan, produksi juga jauh berkurang karena pemadaman listrik membatasi aktivitas mereka.
Salah seorang pengusaha sepatu Suryanto mengatakan, akibat pemadaman listrik yang mencapai dua hingga tiga kali sehari, usahanya terancam gulung tikar.
Aktivitas mereka sangat terganggu karena alat pemotong kulit, alat jahit kulit sepatu semuanya menggunakan listrik. Jika listrik padam, alat tersebut tak dapat digunakan.
“Semua aktivitas terhenti. Kita mau memotong kulit, menjahit jadi terhenti. Sehingga produksi lambat sementara pemesan sudah menunggu,” ujar Suryanto.
Hal sama juga dialami Syahrir, pemilik usaha jahitan ini malah sempat disuruh mengganti uang jahitan karena pesanan yang dijanjikan tidak selesai, sehingga konsumen menjadi marah dan minta uang kembali.
Kondisi krisis listrik disumut ini disebabkan kerusakan alat pembangkit listrik di kawasan Sicanang Belawan Medan. Pembangkit listrik ini merupakan pemasok listrik terbesar mencakupi wilayah Sumatera Bagian Utara mulai Sumut - Aceh dan Riau.
Pemerintah dan PT PLN masih berupaya melakukan perbaikan mesin turbin yang sudah tua dan rusak. Kini pemerintah bersama PT PLN sudah memesan genset dari luar negeri dengan kapasistas 450 MW.
Editor: Agus Luqman
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai