Bagikan:

Kiat Pemkot Jayapura Lestarikan Bahasa Lokal

Punahnya bahasa lokal di Papua mendorong Pemerintah Kota Jayapura, Papua, untuk melestarikan bahasa lokal yang masih ada. Untuk itu, Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kota Jayapura bakal memberlakukan bahasa lokal dalam kurikulum mendatang.

NUSANTARA

Selasa, 03 Sep 2013 15:32 WIB

Kiat Pemkot Jayapura Lestarikan Bahasa Lokal

Pemkot Jayapura Lestarikan Bahasa Lokal

KBR68H, Jayapura- Punahnya bahasa lokal di Papua mendorong Pemerintah Kota Jayapura, Papua, untuk melestarikan bahasa lokal yang masih ada. Untuk itu, Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kota Jayapura bakal memberlakukan bahasa lokal dalam kurikulum mendatang.

Kepala Dinas Pendidikan Jayapura, Robert John Betaubun menuturkan, hingga saat ini pihaknya terus meneliti tentang penggunaan bahasa lokal sebagai kurikulum baru yang akan diterapkan.

“Sekarang Sementara diteliti, tetapi dalam sapaa-sapaan yang itu, kita sudah turunkan edaran dari tahun lalu untuk dalam sapaan, misalnya pagi, wanambe, namsamnami misalnya seperti itu, terus digiatkan di sekolah-sekolah,” jelasnya.

Menurut Robert, pemberlakuan kurikulum bahasa lokal setempat akan diterapkan pada siswa SMP dan SMA. Sementara, untuk siswa SD, kata dia, belum bisa diterapkan tahun depan dengan alasan masih dalam proses pengkajian.

Punahnya Bahasa Lokal Papua.


Penggunaan bahasa lokal setempat dilakukan Pemda Jayapura sebagai salah satu upaya pelestarian dalam budaya lokal yang hampir punah.

Summber Insitutute of Linguistic International (SIL) Papua mencatat dari 275 bahasa ibu yang ada di tanah Papua, hanya 130 bahasa yang masih aktif digunakan oleh masyarakat asli setempat. Salah satu peneliti SIL Papua, Jecklin mengaku, bahasa lokal lainnya terancam punah.

“Ketahanan bahasa sampai saat ini dari 275 bahasa yang ada, sebenarnya hanya 130 bahasa yang masih kuat. Sementara sisanya dia ada pada posisi terancam sampai punah,” sebut Jecklin.

Jecklin menjelaskan, temuan ini berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan setiap 10 tahun sekali sejak 1963. Penelitian itu dilakukan berdasarkan demografi dan ketahanan bahasa.

Beberapa faktor yang menyebabkan bahasa ibu tersebut terancam bahkan telah punah, menurut Jecklin, antara lain karena bahasa Indonesia lebih dominan digunakan oleh masyarakat asli Papua. (Katharina Lita dan Andi Iriani)

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending