KBR68H, Surakarta - Keuntungan pedagang tahu tempe di Surakarta, Jawa Tengah turun drastis dari Rp 50 ribu menjadi hanya Rp 10 ribu per hari. Mereka pun memilih ikut mogok jualan.
Salah seorang pedagang tahu dan tempe di pasar tradisional Kartosuro Sukoharjo, Sakinem mengungkapkan aksi mogok jualan ini sebagai respon melonjaknya harga kedelai. Menurut Sakinem, melonjaknya harga kedelai membuat dagangannya tak laku terjual.
“Ya saya biasa jualan tahu dan tempe mentah di pasar Kartasuro. Ini saya kalau nekat jualan, sedangkan harga terus naik, dagangan saya tidak laku. Harga tahu dan tempe juga semakin mahal. Ini saya mogok, mogok gak jualan. Harga naik, pasokan susah, mending gak jualan. Saya berharap pemerintah segera menurunkan harga kedelai, biar dagangan saya laku kayak biasanya sebelum harga kedelai naik,” ujar Sakinem di Surakarta, Senin (9/9)..
Sakinem belum memastikan kapan mereka akan kembali berjualan. Produsen tahu-tempe mogok produksi selama 3 hari. Aksi itu akan berlangsung 9- 11 September nanti.
Jika aksi mogok massal ini tidak didengar pemerintah, para produsen mengancam akan berunjukrasa besar-besaran ke Istana Negara guna memprotes tingginya harga kedelai. Harga kedelai di pasaran saat ini mencapai Rp 9-10 ribu per kilogram. Sebelumnya harga kedelai hanya Rp 6-7 ribu per kilogram.
Editor: Doddy Rosadi
Keuntungan Pedagang Tahu Tempe di Surakarta Anjlok 80 Persen
KBR68H, Surakarta - Keuntungan pedagang tahu tempe di Surakarta, Jawa Tengah turun drastis dari Rp 50 ribu menjadi hanya Rp 10 ribu per hari. Mereka pun memilih ikut mogok jualan.

NUSANTARA
Selasa, 10 Sep 2013 08:09 WIB


tahu tempe, keuntungan, anjlok 80 persen, surakarta
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai