Bagikan:

Harga Gabah di Polewali Mandar Anjlok

Harga gabah petani di Polewali Mandar, Sulawesi Barat, anjlok hingga Rp 300 ribu per 100 kilogram. Penurunan harga ini diduga disebabkan Bulog tidak lagi membeli beras petani karena gudang miliknya penuh.

NUSANTARA

Rabu, 04 Sep 2013 18:28 WIB

Author

Sukriwandi

Harga Gabah di Polewali Mandar Anjlok

gabah, polewali mandar, sulawesi

KBR68H, Polewali Mandar – Harga gabah petani di Polewali Mandar, Sulawesi Barat, anjlok hingga Rp 300 ribu per 100 kilogram. Penurunan harga ini diduga disebabkan Bulog tidak lagi membeli beras petani karena gudang miliknya penuh. 


Salah satu penyuluh pertanian (PPL), Muhammad Tamrin mengatakan, harga gabah petani turun drastis dari musim panen sebelumnya. Hal ini juga membuat petani resah.


"Katanya itu Bulog sudah tidak terima karena gudang sudah penuh, alasannya pembeli tengkulak-tengkulak. Jadi petani itu sangat resah kasihan karena harga gabah pertama itu sangat mahal kenapa turun drastis sekali," ujarnya.


Muhammad Tamrin menambahkan, pemerintah harus menstabilkan harga dengan menindak tegas para pembeli atau pengumpul yang menetapkan harga sepihak. Selain itu, operasi alat ukur atau timbangan dan larangan menimbang pada malam hari juga harus kembali dilakukan. Pasalnya turunnya harga juga berakibat biaya produksi pertanian juga membengkak. 


Sementara itu, Direktur LBH Sulawesi Barat, Abdul Kadir meminta Unit Pengolahan Gabah Bulog (UPGB) Sub Divre Polmas difungsikan. Ini bertujuan agar hasil panen petani bisa ditampung. 


Kata dia, keberadaan UPGB Sub Divre Bulog Polmas salah satu tujuannya untuk mengurangi kerugian petani dengan membeli gabah hasil panen setiap tahunnya. Hal ini bisa berakibat harga yang ditetapkan pemerintah tetap stabil dan kerugian petani bisa dikurangi.


Editor: Antonius Eko 


Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending