KBR68H, Malang – Gubernur Jawa Timur Soekarwo akan membuka ruang dialog untuk mencari akar masalah kekerasan di Jember Jawa Timur. Melalui dialog, diharapkan kekerasan seperti pada beberapa hari lalu bisa dicarikan penyelesaian. Soekarwo mengatakan kerusuhan di Jember bukan semata-mata masalah agama antara Sunni dengan Syiah, melainkan banyak masalah sosial.
“Jadi tumpangannya kemudian menjadi seperti agama tetapi problemnya ada banyak hal disitu, ada desparitas, ada macem macem, nah cara untuk menyelesaikan ruang publiknya yang dilebarkan bukan securutiesnya bukan penekanan untuk diamnya, tapi dialognya yang diperlebar ini termasuk tunnel demokrasi yang tidak bisa kita mundur,” kata Soekarwo.
Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengatakan konflik pemicu rusuh di Jember itu sudah mencuat sejak Januari lalu. Soekarwo menyebut diantaranya ada konflik sosial mata pencaharian, pengajian, hingga sengketa soal peringatan kemerdekaan RI. Soekarwo meminta warga di Jember tenang dan tidak tersulut emosi.
Kerusuhan terjadi pada Rabu lalu, di Kecamatan Puger, Kabupaten Jember. Sekelompok warga menyerang Pondok Pesantren Darussolihin. Satu orang tewas, puluhan kendaraan bermotor terbakar dan sejumlah bangunan rusak.
Editor: Doddy Rosadi
Gubernur: Selesaikan Masalah di Jember dengan Dialog
KBR68H, Malang

NUSANTARA
Jumat, 13 Sep 2013 14:01 WIB


soekarwo, kekerasan jember, agama, dialog
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai