KBR68H, Pati - Krisis air bersih di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, semakin meluas, dalam beberapa pekan terakhir. Untuk memenuhi kebutuhan masak dan minum, warga harus membeli air bersih dari penjual keliling.
Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati, Soejono, krisis air bersih kini meluas ke 100 desa yang tersebar di 11 kecamatan. Padahal pada pekan-pekan sebelumnya, hanya berada di 84 desa yang tersebar di delapan kecamatan.
“Ini perlu diantisipasi atau ditangani. Paling tidak ada pengedropan air bersih. Sebenarnya sampai sekarang sudah banyak permintaan, dan itu harus kami layani kalau memang itu menjadi kebutuhan masyarakat,” kata Soejono di Pati, Kamis (26/9).
Soejono mengatakan, berdasarkan permintaan yang diasumsikan memenuhi kebutuhan 223 ribu warga yang mengalami krisis air bersih, setidaknya dibutuhkan 2.798 tangki air bersih. Dengan rincian setiap orang membutuhkan 60 liter air bersih/hari.
Sementara ketersediaan air bersih yang disiapkan pemerintah, baru mampu memenuhi separuhnya. Sehingga dalam penyalurannya, BPBD lebih memprioritaskan daerah-daerah yang benar-benar membutuhkan lebih dulu.
Beberapa kecamatan, kata dia, mendesak untuk mendapat penyaluran air bersih. Khususnya, warga yang ada di sejumlah desa di Kecamatan Jaken, Jakenan, Batangan, dan Pucakwangi. (Agus Pambudi)
Editor: Anto Sidharta
Gambaran Krisis Air Bersih di Pati
Krisis air bersih di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, semakin meluas, dalam beberapa pekan terakhir. Untuk memenuhi kebutuhan masak dan minum, warga harus membeli air bersih dari penjual keliling.

NUSANTARA
Kamis, 26 Sep 2013 14:43 WIB


Krisis Air Bersih, Pati
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai