Cerita Merakyat di Jakarta International Performing Art 2013

KBR68H, Jakarta - Lapangan Silang Selatan Monas Jakarta pukul 16.00 WIB, 28 September 2013, sebuah panggung besar dan bertralis berdiri. Orang-orang duduk bersantai depan panggung mendengar alunan musik bambu dan perkusi. Sesekali mereka bertepuk tangan dan bersorak "huuuuuuu..". Senyum mereka membuka sore di hari pertama Jakarta International Performing Art (Jakipa) 2013.

Si Abang None menahan seribuan warga Jakarta untuk tetap diam di depan panggung. Seakan mereka diikat dan dibuat kagum dengan penampilan Band Beby Bens yang menyanyikan lagu-lagu Benyamin Suaeb. Jakarta International Performing Art (Jakipa) 2013 ini digelar pada 28 dan 29 September 2013. Ini digelar dalam rangka memperingati Hari Pariwisata Dunia. Papan informasi mengklaim ada 350 seniman dalam dan luar negeri yang akan ikut ambil bagian.

Yup, seniman luar negeri! Si MC berulang kali membanggakan kehadiran seniman luar negeri dari Belarusia, Jerman, Vietnam, dan Amerika Serikat. Sebut saja Cirque art (Jerman), circus art (Belarusia), jazz music art (Amerika Serikat), dan rope dance art (Vietnam). Setelah membanggakan itu, baru lah disebutkan seniman Ponorogo, Lampung, Palembang, Bali, dan Yogyakarta pun akan datang.

Menjelang sore, panggung papan setinggi 30 cm di depan panggung makin dipenuhi warga. Mereka duduk bersila di atas karpet abu-abu. Panggung papan itu ada di dalam ring pembatas yang mengitari wilayah depan panggung. Area ekslusif itu akan menjadi tempat pejabat Pemperintah Provinsi DKI Jakarta dan Duta Besar negara sahabat. Mereka akan duduk di 200-an kursi di panggung mini itu.

Karena inti tema Jakipa 2013 adalah budaya, di sekitaran Monas banyak beredar maskot budaya. Sebut saja Ondel-ondel, Reog Ronorogo, bahkan gambang kromong. Mereka berkeliling mendatangi warga yang duduk santai di rumput Monas. Hanya saja mereka si maskot budaya itu bekeliling karena mengamen. Uang receh pun mereka dapat, dan ada juga yang memberikan kata 'maaf'.

Pukul 18.00 WIB, panggung sepi, karena Azan berkumandang. Setelah azan berhenti, silang monas selatan makin banyak manusia. Mereka datang mendekat ke panggung menagih janji Abang None yang menjadi MC untuk memulai acara. Bukan hanya manusia yang makin banyak, gerobak dorong dan geobak pikul pun sesak menginjak rumput hijau Monas. Mulai dari bakso, kerak telur dan sate ayam dijajakan dengan harga yang mencengangkan. Satu porsi bakso keliling dibandrol Rp 15 ribu, sampai sate ayam Rp 22 ribu per-sepuluh tusuk. Sementara minuman ringan es teh manis dalam kemasan gelas seharga Rp 5 ribu.

Teriakan, "Presiden Jokowi"

Langit sudah gelap, namun mega orange masih tampak merobek langit. Iringan mobil datang dengan dikawal LLAJ. "Jokowi tuh, Jokowi...." suara sayup terdengar di kerumuman warga. Ternyata dugaan itu benar, Jokowi datang tanpa kawalan ketat. Dia mengenakan kemaja putih dan celana bahan hitam. Layar besar di panggung menyorot warga bebas menyentuh, bersalamanan atau foto bareng dengan Politisi Patai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu.

Teriakan panggilan Jokowi tidak henti, penikmat Jakipa 2013 yang tadinya duduk, mereka bediri dan kompak tersenyum 3 jari begitu melihat Jokowi. "Presiden Jokowiiiiiiii......" panggil satu perempuan paruh baya. Entah apa Jokowi mendengar teriakan itu? Yang pasti Jokowi terus tersenyum menyapa warga.

Jokowi duduk di bangku paling depan di bibir panggung. Dia bersebelahan dengan Kepala Dinas Pariwisata DKI Jakarta Arie Budhiman dan perwakilan kedutaan besar. Begitu Jokowi duduk, teralis besi pembatas tempat ekslusif pejabat pun dilepas. Warga merangsek masuk perlahan. Bahkan bisa duduk tepat di belakang punggung Jokowi. Sebagian dari mereka maju ke depan menyalami Jokowi yang tidak dijaga ketat oleh pengamanan.

Tidak lama, Jokowi maju, naik ke panggung acara bersama beberapa pejabat. Tepuk tangan mengiringi pria kurus itu.

"Dengan mengucap bismillahirrohmanirohim, Jakarta International Performing Art malam hari ini, saya nyatakan resmi dibuka," kata Jokowi, Sabtu (28/9) malam dengan diringi gemuruh tepuk tangan dan siulan warga. Tanda dibuka pun, Jokowi Reflek menggetok-getok mic.

Sesaat setelah itu, ternyata Abang None sudah menyiapkan sebuah rebana untuk Jokowi pukul. Jokowi pun memukulnya dengan semangat berkali-kali. Setelah itu Jokowi menyalami satu persatu seniman yang ikut dalam acara itu tanpa terkecuali.

Sajian pertama yang dilihat Jokowi di panggung Jakipa adalah penampilan dari sirkus Die Artistokraten dari Jerman. Satu momen, Jokowi digendong pesirkus. Jokowi diayun-ayunkan dan berputar tiga kali. Masyarakat tertawa terbahak-bahak melihat wajah Jokowi yang sangat terkejut.

"Lemes saya, ya kaget, nggak siap saya," kata Jokowi yang mengaku sangat menikmati acara.

"Saya inginnya memberi penghargaan pada seni, biar kota Jakarta ini hidup dan tidak kering dalam hal seni-seni pertunjukan," kata Jokowi.

Bagi yang belum sempat ke Monas melihat Jakipa 2013, sore ini acara itu masih ada. Dimulai dari pukul 16.00 WIB sampai 23.30 WIB.

Berikut jadwal Jakipa 2013 Minggu ini:

- 16.00-16.30 WIB: Flash Mob Caisar
- 16.30-17.30 WIB: Die Artistokraten dan Dua Gorodji
- 17.30-18.00 WIB: BKKI, Reog Ponorogo
- 18.30-19.00 WIB: Suong Som
- 19.00-20.00 WIB: Keroncong Tugu dan Komunitas Portugis
- 20.00-21.00 WIB: Sahita (Solo)
- 21.00-22.30 WIB: Wayang Kampung Sebelah (Sukoharjo)

Editor: Pebriansyah Ariefana