Bagikan:

Butuh Uang untuk Berobat, Pak Raden Jual Lukisan ke Jokowi

KBR68H, Jakarta - Pemeran Pak Raden dalam serial film boneka Si Unyil, Suyadi hari ini mendatangi Balaikota Jakarta dengan niat menjual lukisan kepada Gubernur DKI Joko Widodo

NUSANTARA

Jumat, 13 Sep 2013 13:19 WIB

Butuh Uang untuk Berobat, Pak Raden Jual Lukisan ke Jokowi

pak raden, butuh uang, jual lukisan, jokowi, unyil

KBR68H, Jakarta - Pemeran Pak Raden dalam serial film boneka Si Unyil, Suyadi hari ini mendatangi Balaikota Jakarta dengan niat menjual lukisan kepada Gubernur DKI Joko Widodo. Namun, ia gagal bertemu Jokowi.

Tokoh Pak Raden itu membutuhkan uang untuk mengobati kakinya yang sudah lama sakit. Di Balaikota, pemeran Pak Raden itu hanya bisa bertemu dengan Wakil Gubenur Basuki Tjahaja Purnama.

“Kami ini mau bertemu dengan Pak Jokowi. Tapi, ya karena terlambat datang, beliau sudah ada tugas di tempat lain. (Agendanya ?) terus terang kami mau jualan lukisan. Bila beliau berkenan, kalau tidak ya resikonya, “ ujar Pak Raden di Balaikota, Jum’at (13/9).

Pemeran tokoh boneka Pak Raden, Suyadi menambahkan, lukisan yang ia jual bercerita tentang tokoh pewayangan Arjuna, yang sedang berperang dengan Buto Ijo, tokoh jahat dalam cerita pewayangan.

Lukisan yang berukuran 1 x 0.8 meter tersebut rencananya akan dijual dengan harga Rp 60 juta. Selain untuk berobat, hasil penjualan lukisan tersebut juga akan ia gunakan untuk menerbitkan buku untuk anak-anak.

Suyadi yang merupakan pencipta tokoh boneka Unyil tidak pernah menerima royalti atas karyanya itu. Pada 14 Desember 1995, ia membuat kesepakatan penyerahan hak cipta atas nama Suyadi kepada Perusahaan Umum Produksi Film Negara (PPFN). Pada Pasal 7 surat perjanjian tertulis itu, kesepakatan kedua belah pihak berlaku selama lima tahun terhitung sejak ditandatanganinya perjanjian tersebut.

Akan tetapi, PPFN menganggap bahwa perjanjian penyerahan hak cipta tersebut tetap pada PPFN untuk selamanya. Kini, Pak Raden menggantungkan hidupnya dari melukis dan juga melakukan pertunjukan boneka sebagai keahlian.

Editor: DOddy Rosadi

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending