KBR68H,Jakarta - Ribuan buruh dari berbagai daerah di Jabodetabek berdemo di depan istana Presiden. Mereka menuntut Presiden Susilo Bambang Yudoyono membatalkan inpers pembatasan UMP 10 persen.
Perwakilan Sekretaris Bersama (Sekber) Buruh, Budi Wardoyo mengatakan, inpers tersebut dinilai memberatkan kalangan buruh karena tidak sesuai dengan kebutuhan hidup buruh saat ini. Menurutnya, buruh membutuhkan kenaikan upah lebih 10 persen untuk dapat hidup yang layak.
“Yang terutama adalah pencabutan inpers. Jadi ketika situasi krisis dunia yang berpengaruh Indonesia. SBY dan menteri, pengusaha berlomba-lomba mengatasi krisis. Tapi bukan yang fundamental, justru pada yang permukaan yaitu dengan cara menekan upah buruh. Maka keluarlah inpers yang membatasi upah buruh paling tinggi 10 persen diatas inflasi,” ujar Budi di depan Istana Presiden.
Budi mengklaim dalam aksi kali ini ada sekitar 30 ribu buruh yang bergabung dalam aksi bersama. Menurutnya, sebagian buruh juga melakukan aksi di Kementerian Kesehatan dan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Ia mengancam akan terjadi mogok nasional yang lebih besar secara serentak di berbagai daerah pada November jika tuntutan buruh tidak dikabulkan.
Editor: Antonius Eko