Bagikan:

BKPM: DKI Bukan Kota Utama Incaran Investor

KBR68H, Jakarta - Badan Koordinasi Penanaman Modal BKPM Jakarta menyatakan DKI Jakarta bukanlah kota utama yang menjadi incaran investasi di Indonesia.

NUSANTARA

Kamis, 05 Sep 2013 12:33 WIB

Author

Nur Azizah

BKPM: DKI Bukan Kota Utama Incaran Investor

BKPM, investor, jakarta

KBR68H, Jakarta - Badan Koordinasi Penanaman Modal BKPM Jakarta menyatakan DKI Jakarta bukanlah kota utama yang menjadi incaran investasi di Indonesia.  Deputi bidang Pengendalian Pelaksanaan Pelaksanaan Modal BKPM Jakarta Azhar Lubis mengatakan, Ibu Kota negara  berada di bawah daerah lainnya seperti Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Timur, dan Sumatera Utara. Pasalnya, investor kesulitan mencari lokasi usaha di Jakarta.

"Kalau kita lihat sebetulnya Jakarta ini tidak lokasi yang pertama lagi dilihat orang. jakarta ini kalau PMDN itu kelima dia, yang pertama itu Jawa Timur, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sumatera Utara baru DKI. Kalau untuk PMA tu Jawa Barat, Banten, Jakarta -ketiga dia. bukan yang pilihan pertama. Kenapa? Memang Jakarta, kan, lokasi susah. Tanah dimana sih, kalau orang butuh tanah mau bangun pabrik 20 hektar dimana carinya," jelas Azhar Lubis dalam Program Sarapan pagi KBR68H.

Deputi bidang Pengendalian Pelaksanaan Pelaksanaan Modal BKPM Jakarta Azhar Lubis menambahkan, sepanjang tahun 2013 Jakarta sebagai pusat Investasi Indonesia masih berhasil merealisasikan nilai PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) senilai  Rp 3 Triliun dan Penanaman Modal Asing (PMA) senilai 1,4 milliar Dollar Amerika.

Sebelumnya, pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana memindahkan pabrik dan industri ke wilayah lain. Sasarannya menurut Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama adalah Kepulauan Seribu. Untuk memenuhi kebutuhan industri Pemprov DKI telah menyiapkan 400 hektar berupa Kawasan Berikat Nusantara dan tiga pulau sebagai kawasan ekonomi khusus.

Editor: Doddy Rosadi

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending