KBR68H, Jakarta- Sekitar 5 ribu buruh padat karya rencananya bakal menggeruduk balai kota DKI Jakarta, Selasa (3/9). Mereka mendesak pemprov agar pro terhadap buruh dalam hal pembayaran UMP.
Ketua Forum Buruh Lintas Pabrik (FBLP) Jumisih mengatakan, kebijakan pemprov yang mengabulkan penangguhan pembayaran UMP tahun ini sangat memberatkan buruh. Selain itu, para buruh juga akan menolak kenaikan UMP 5% ditambah inflasi untuk tahun depan karena tidak rasional.
"Sebetulnya harus mengambil posisi tegas untuk Pemda DKI Jakarta. Kami, buruh yang tinggal di Jakarta, kebetulan hidup kita sangat tinggi. Kalau upah hanya dinaikkan 5% atau 10% ditambah inflasi, bagaimana buruh bisa sejahtera? Bagaimana buruh bisa lebih sehat, bisa bertempat tinggal lebih baik? Sekarang saja untuk buruh di sektor garmen, upah kita sudah ditangguhkan. Apalagi tahun besok upahnya hanya naik 5%? Kita itu sudah berkorban untuk tahun 2013," ujarnya saat dihubungi KBR68H.
Ketua FBLP Jumisih menambahkan, sejumlah buruh dari Kawasan Berikat Nasional Cakung, Pulogadung dan Ancol dipastikan akan ikut bergabung.
Sebelumnya pemerintah telah memutuskan besaran kenaikan UMP tahun depan sebesar 5% plus inflasi. Besaran kenaikan UMP ini menyusul kebijakan perekonomian pemerintah yang membatasi upah minimum buruh tidak boleh naik lebih dari 10 persen.
Editor: Antonius Eko